Zefanya 1-2

Hari TUHAN Sudah Dekat!

24 Mei 2022
Pengantar Kitab Zefanya
Berita Penghukuman yang Dahsyat

Banyak orang Kristen mengenal nama Raja Yosia sebagai salah satu raja Yehuda yang baik, tetapi tidak mengenal nama Nabi Zefanya. Padahal, mereka hidup sezaman dan keduanya adalah keturunan dari Raja Hizkia (Zefanya 1:1). Walaupun Raja Yosia termasuk generasi ketiga sesudah Raja Hizkia, sedangkan Nabi Zefanya merupakan generasi keempat, tampaknya usia Nabi Zefanya lebih tua daripada Raja Yosia, karena kondisi saat Nabi Zefanya menyampaikan pesan dari TUHAN lebih cocok bila disampaikan di awal pemerintahan Raja Yosia.

Raja Yosia mulai memerintah pada usia delapan tahun. Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, yaitu saat dia berumur dua puluh enam tahun, dia memerintahkan agar Bait Allah di Yerusalem direnovasi. Saat renovasi dilakukan, Imam Besar Hilkia menemukan kitab Taurat, lalu kitab Taurat itu diserahkan kepada Panitera bernama Safan untuk disampaikan kepada Raja Yosia. Saat Safan membaca kitab Taurat itu, sadarlah Raja Yosia bahwa kehidupan umat Yehuda telah sangat berdosa di hadapan TUHAN, sehingga ia merendahkan dirinya, menangis, lalu mengoyakkan pakaiannya sebagai tanda penyesalan. Konteks sejarah inilah yang membuat kita menduga bahwa Nabi Zefanya menyampaikan nubuat penghukuman TUHAN di awal pemerintahan Raja Yosia, dan besar kemungkinan bahwa nubuat Nabi Zefanya adalah salah satu penyebab munculnya reformasi pada zaman pemerintahan Raja Yosia (2 Raja-raja 22).

Dalam kitab Zefanya--dan juga dalam berbagai kitab lain dalam Perjanjian Lama--hari saat Tuhan menjatuhkan hukuman disebut hari TUHAN. Bagi umat Yehuda yang telah meninggalkan TUHAN dan menggantikannya dengan menyembah berhala, termasuk bagi para pemimpin umat yang telah menyelewengkan umat dari praktik penyembahan kepada TUHAN, hari TUHAN itu merupakan hari penghukuman yang amat mengerikan! Akan tetapi, bagi umat TUHAN yang setia atau bagi umat TUHAN yang telah bertobat, hari TUHAN itu merupakan hari yang membangkitkan pengharapan.

Kita perlu menyadari bahwa hari penghukuman yang pernah dijatuhkan TUHAN kepada umat-Nya itu bukanlah penghukuman final. Hari penghukuman final masih belum tiba! Saat hari penghukuman final itu tiba, yang bisa menyelamatkan kita dari hukuman adalah Tuhan Yesus Kristus yang telah mati untuk kita di kayu salib. Apakah Anda memercayai Yesus Kristus, Juru Selamat yang menjadi Sumber Pengharapan bagi orang percaya? [GI Purnama]





Renungan GeMA 24 Mei 2022
Hari TUHAN Sudah Dekat!

Hari TUHAN adalah hari saat TUHAN bertindak. Hari TUHAN ini mengerikan bagi mereka yang akan dihukum oleh TUHAN, tetapi membahagiakan bagi mereka yang telah mendapat pengampunan TUHAN. Yosia adalah raja yang meneruskan pemerintahan ayahnya, yaitu Raja Amon yang jahat (2 Raja-raja 21:19-22). Raja Amon bersama dengan Raja Manasye (2 Raja-raja 21:1-7) adalah raja-raja Yehuda yang jahat yang telah membuat rakyat Yehuda tersesat dengan melakukan penyembahan terhadap Dewa Baal dan berhala-berhala yang lain, termasuk tentara langit dan Dewa Milkom (Zefanya 1:4-5). Penyembahan terhadap tentara langit atau benda-benda di langit biasa dilakukan oleh bangsa Asyur dan Babel. Dewa Milkom sama dengan Dewa Molokh yang disembah oleh bangsa Amon. Praktik penyembahan terhadap Molokh sering disertai dengan adanya anak-anak yang dibakar sebagai persembahan. Praktik pengorbanan anak ini sangat dibenci Tuhan. Bagi umat Yehuda, praktik penyembahan terhadap Molokh ini dilakukan bersamaan dengan praktik penyembahan terhadap TUHAN (Yahweh). Akan tetapi, TUHAN tidak mau di-dua-kan. Umat TUHAN harus setia kepada TUHAN saja. TUHAN tidak bisa menerima adanya pesaing! (Bandingkan dengan Keluaran 20:3-5).

Kemerosotan hidup keagamaan umat Yehuda yang terjadi pada zaman Raja Manasye dan Raja Amon, serta terus berlanjut di awal pemerintahan Raja Yosia itu membuat umat Yehuda terancam hukuman TUHAN. Bagi mereka, hari Tuhan itu pahit! Hari TUHAN itu amat mengerikan! Umat Yehuda terlena karena TUHAN tidak segera menjatuhkan hukuman. Mereka mengira bahwa TUHAN itu tidak akan bertindak: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat! (Zefanya 1:12). Mereka tidak sadar bahwa penundaan penghukuman TUHAN itu disebabkan karena TUHAN menghendaki agar umat-Nya bertobat dan memperoleh pengampunan! Raja Yosia mengambil kesempatan yang diberikan oleh TUHAN itu. Pada tahun pemerintahan yang kedelapan belas, dia mulai membenahi Bait Allah dan selanjutnya melaksanakan reformasi rohani (2 Raja-raja 22:3-20). Hari TUHAN bagi umat Yehuda terwujud saat bangsa Babel datang untuk menghancurkan kota Yerusalem. Akan tetapi, hari TUHAN yang terakhir--yaitu saat penghakiman terakhir bagi setiap orang--masih belum terwujud. Siapkah Anda menghadapi hari Tuhan itu? [GI Purnama]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design