Persiapan apa yang diperlukan untuk ‘melahirkan’ suatu gereja: Apakah uang yang cukup? Ada anggapan bahwa persekutuan tidak "seru" kalau tidak disertai makan-makan, dan persekutuan akan lebih seru bila ada pengkhotbah terkenal. Untuk bisa membeli makanan dan memberi apresiasi kepada pembicara diperlukan uang. Selain itu, untuk menampung banyak orang, diperlukan ruangan yang besar dan nyaman. Masalahnya, benarkah keberadaan gereja ditentukan oleh uang, bangunan, pengkhotbah terkenal, dan sebagainya? Tidak!
Keberadaan gereja tidak dimulai dengan uang, bangunan, pengkhotbah terkenal, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan manusiawi. Menjelang kelahiran gereja di hari Pentakosta, kesebelas rasul dan para pengikut Kristus yang lain tidak mengadakan bazar untuk mengumpulkan dana. Mereka tidak menyewa tempat, melainkan menumpang (1:13). Mereka bertekun dengan sehati dalam doa. Mereka melakukan hal yang paling mendasar, namun sangat penting, yaitu berdoa. Mereka bukan sekadar asal berdoa, melainkan berdoa dengan tekun. Mereka mendoakan hal yang sama dengan sehati.
Sadarilah bahwa mereka tidak mendoakan program tertentu untuk memulai gereja karena mereka tidak tahu bahwa gereja akan berdiri pada hari Pentakosta itu. Jelas bahwa mereka pasti tidak berdoa bagi rencana pelayanan ke depan demi melanjutkan pekerjaan Kristus karena cara kerja Tuhan itu misterius. Meskipun kita tidak tahu dengan pasti apa yang mereka doakan, tetapi jelas dari ayat-ayat selanjutnya bahwa mereka mendoakan SDM pengganti Yudas (1:21). Hal ini mengingatkan kita akan sebuah lagu Sekolah Minggu yang salah satu bagian liriknya mengatakan, "gereja adalah orangnya". Keputusan menambah SDM adalah buah ketekunan dalam doa yang sehati.
Apakah gereja tempat Anda beribadah sedang berpikir untuk melahirkan gereja baru atau merevitalisasi gereja yang sedang beroperasi? Ingatlah untuk kembali kepada hal yang paling mendasar, yaitu bersekutu dengan tekun dalam doa! Gereja harus tekun berlutut untuk mencari tahu kehendak Tuhan. Ada kebutuhan mendesak agar gereja selalu bertanya kepada Tuhan, "Apa yang harus gereja lakukan dalam menghadapi keadaan dunia yang berubah dengan sangat cepat akibat pandemi ini?" Sebagai anggota gereja, apakah Anda ikut bergumul untuk mencari kehendak Tuhan bagi gereja Anda?