Tidak ada orang yang tidak berdosa. Meskipun Kitab Yehezkiel terutama ditujukan bagi bangsa Israel, Nabi Yehezkiel juga menyampaikan pesan penghukuman bagi bangsa-bangsa lain (pasal 25-32). Pesan penghukuman bagi bangsa-bangsa lain itu merupakan penghiburan bagi bangsa Israel, karena pesan itu memperlihatkan keadilan TUHAN yang tidak memihak dan kuasa-Nya yang mutlak atas semua orang. Empat bangsa yang menjadi sasaran murka Allah adalah bangsa Amon, Moab, Edom, dan Filistin. Bangsa Amon tinggal di sebelah timur Israel di Yordania modern. Orang Amon adalah perampok yang memangsa Israel saat Israel lemah. Akan tetapi, bersukacita atas kejatuhan umat Allah sama saja dengan menertawakan Allah (25:6). Akibatnya, mereka juga akan ditaklukkan dan dihancurkan.
Moab terletak di selatan Amon. Orang Moab menganggap bangsa Yehuda tidak berbeda dengan bangsa kafir. Sikap mereka yang tidak menghargai itu membuat mereka juga akan dihancurkan. Edom atau Seir terletak di selatan Moab. Orang Edom dihukum Allah karena melecehkan, tidak membantu pengungsi Yehuda setelah penaklukan Babel. Orang Filistin yang tinggal di sebelah barat Yehuda memiliki sejarah panjang permusuhan dengan umat Allah. Mereka juga akan menerima hukuman. Hukuman yang akan dijatuhkan TUHAN itu mengingatkan kita akan janji Allah, yaitu siapa yang mengutuk umat-Nya akan dikutuk TUHAN (bandingkan dengan Kejadian 12:3).
Mazmur 79 berisi permohonan agar TUHAN menghukum musuh-musuh bangsa Israel, Akan tetapi, perlu diingat bahwa permohonan itu diajukan karena bangsa-bangsa tersebut melecehkan Allah. Oleh karena itu, mazmur itu bukanlah anjuran agar kita melakukan pembalasan terhadap orang yang berbuat jahat terhadap diri kita. Secara tegas, Rasul Paulus memerintahkan agar kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan menyerahkan pembalasan kepada Allah. Bahkan, kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:17-21). Saat musuh Anda jatuh, bagaimana cara Anda bereaksi? Apakah Anda merasa gembira atau Anda justru mendoakan bagi kebaikan mereka? Saat musuh menyakiti Anda, apakah Anda membalas kejahatan dengan kejahatan, atau Anda menyerahkan penghukuman kepada Allah? Saat Anda berbuat dosa, apakah Anda segera bertobat dan memohon ampun kepada TUHAN?