Sabtu, 8 November 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Mikha 6
Dalam bagian ini, Mikha kembali mengemukakan tuntutan Tuhan atas kesalahan Israel. Tujuan pemberitaan ini adalah supaya mereka bertobat dan kembali berbalik kepada Allah. Sitim dan Gilgal merupakan tempat bersejarah tempat mereka menerima perintah Allah atas tanah perjanjian dan tempat mereka memperbarui komitmen perjanjian dengan Allah (Yosua 2:1, 4:19-24, 5:9-10). Namun, Israel melupakan komitmen mereka, melupakan karya kasih karunia Allah, dan berpaling dengan menyembah allah lain serta melakukan berbagai kejahatan. Pada akhirnya, Tuhan menyatakan bahwa segala ibadah yang mereka lakukan tidak dapat menyenangkan hati-Nya (Mikha 6:6-7) karena mereka menolak untuk hidup sesuai dengan standar Allah.
Panggilan Allah dalam 6:8 merupakan isi hati Allah yang menjadi kunci keseluruhan kitab ini. Allah ingin agar umat-Nya dapat hidup dengan “berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati.” Melakukan apa yang adil dan berbelas kasihan—terutama kepada mereka yang lemah dan miskin—serta hidup bersekutu dengan Allah adalah standar ketaatan etis dan rohani dalam iman perjanjian umat Tuhan. Tanpa persekutuan dengan Tuhan, umat-Nya tidak akan dapat menghasilkan “buah yang sesuai dengan pohonnya.”
Pada dasarnya, kita tidak dapat memenuhi standar Allah dengan sempurna. Kita seringkali gagal menyenangkan hati Tuhan. Karena itu, ketika memikirkan tuntutan Allah dan kegagalan kita, maka hanya “kemurahan dan kasih karunia” Allah yang memberikan Roh Kudus sebagai Penolong yang memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang benar. Syukur pada karya Kristus yang telah memperbarui roh kita untuk dapat memilih dan melakukan kehendak Allah! [J]
Mikha 6:8
“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”