Minggu, 9 November 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Mikha 7
Sangat sulit bagi Mikha untuk menemukan orang benar pada saat itu. Semua orang cekatan berbuat jahat. Para pemimpin menuntut imbalan dan para penegak hukum dapat disuap serta memutarbalikkan kebenaran (7:1-4). Dosa menjadi penyakit mematikan yang membusukkan kehidupan umat Allah dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Namun, Mikha berdiri teguh dalam keyakinannya akan Allah yang benar (7:7-10). Dia mengungkapkan keluhan pribadinya kepada Allah. Dia merasa tertekan, putus asa, dan prihatin akan kondisi kemerosotan bangsanya. Oleh karena itu, ia kembali mengingat Allah sebagai satu-satunya yang dapat diandalkan.
Mikha mengakhiri pemberitaannya dengan sebuah doksologi (pujian bagi Allah). Di sini, penting bagi kita untuk melihat campur tangan Allah atas umat-Nya. Bangsa Israel gagal untuk kembali dan bertobat kepada Allah, namun Allah tidak berhenti untuk tetap menggembalakan umat-Nya (7:14). Mikha berharap bahwa kuasa Allah tetap dinyatakan agar manusia dapat melihat perbuatan-Nya yang ajaib dan kembali kepada-Nya (7:15-17). Karya Allah tidak pernah habis untuk membawa manusia kembali pada-Nya. Penghukuman terhadap dosa bukanlah kata akhir Allah kepada umat-Nya. Karya Kristus di atas salib membuktikan keagungan kasih dan pengampunan Allah bagi manusia berdosa.
Sebagai manusia berdosa yang telah diampuni, pergunakanlah kemerdekaan yang diberikan Allah untuk melayani (Galatia 5:13). Tidak ada Allah yang seperti Dia. Dialah Allah yang mengampuni, yang membebaskan kita dari belenggu dosa, yang penuh kasih karunia dan belas kasihan, dan yang tetap menjaga umat dan perjanjian-Nya dengan setia. Ketika mengingat Allah yang tidak terbandingi, kiranya roh kita dibangkitkan untuk menaikkan pujian terhadap anugerah dan kebaikan-Nya melalui ibadah dan ketaatan kepada-Nya. [J]
1 Petrus 2:16
“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi
kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”