Selasa, 18 November 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Kisah Para Rasul 4
Allah mempunyai cara yang unik dalam memilih seorang pemimpin, terutama pemimpin rohani. Ia sering memanggil dan memakai apa yang bodoh bagi dunia, yang lemah bagi dunia, yang tidak terpandang, bahkan apa yang tidak berarti (1 Korintus 1:27-28) untuk dipercaya menjadi pelayan kerajaan-Nya.
Para anggota Sanhedrin (Mahkamah Agama) itu bertanya-tanya bagaimana mungkin Rasul Petrus dan Rasul Yohanes yang tidak terpelajar bisa memiliki keberanian untuk memberikan kesaksian mengenai keselamatan (Kisah Para Rasul 4:13). Kita melihat bahwa pemberitaan nama Tuhan Yesus membuka pintu keselamatan bagi manusia berdosa.
Kesaksian kuat yang menyertai pemberitaan Injil kedua rasul tersebut adalah kehidupan mereka sendiri. Kehidupan yang diubah oleh Tuhan Yesus adalah kesaksian yang tidak dapat disangkal tentang kebesaran kuasa-Nya. Para anggota Mahkamah Agama itu mengenal keduanya sebagai pengikut Tuhan Yesus (4:13b). Kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan Yesus melahirkan sebuah perbedaan yang signifikan!
Kesaksian lain dalam pemberitaan Rasul Petrus dan Rasul Yohanes adalah kesaksian orang lumpuh (4:14). Ketika Allah memakai hidup kita untuk menjadi alat guna memulihkan kehidupan orang lain, hidup kita merupakan kesaksian hidup yang nyata. Keselamatan dari Allah dalam nama Tuhan Yesus diberikan secara cuma-cuma. Namun, banyak orang yang tidak mau menerima-Nya. Bahkan, kesaksian orang percaya membuat mereka menjadi kesal. Sebaliknya, kesaksian yang sama justru memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan Tuhan. Sudahkah kita memberi diri kita untuk menjadi alat kesaksian bagi Injil Tuhan? Kesaksian hidup yang nyata bersama Tuhan Yesus bagaikan Injil yang terbuka. [LS]
2 Korintus 3:3a
“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, ...”