Pernahkah Anda merasa sangat percaya diri? Pernahkah Anda begitu yakin akan lulus ujian akhir karena Anda sudah belajar mati-matian, dan karena diam-diam--di lubuk hati Anda--Anda menganggap diri Anda cerdas? Pernahkah Anda yakin bahwa Anda akan memenangkan tender karena Anda punya koneksi orang dalam dan Anda meyakini bahwa kualitas produk perusahaan Anda lebih baik dari para pesaing Anda? Harta, posisi, keterampilan, pengetahuan, bahkan kerohanian kita dapat mengelabui diri kita, sehingga kita merasa mampu menghadapi situasi atau tantangan tertentu. Kenyataannya, cukup sering bahwa perasaan percaya diri seperti itu merebut takhta Allah di hati kita.
Firman Tuhan mencatat, "... sekalipun mereka sangat bijaksana, Tirus mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan menimbun perak seperti debu dan emas seperti lumpur di jalan. Namun sesungguhnya, Tuhan akan membuatnya miskin dan akan melontarkan kekuatannya ke dalam laut ... (9:2-4)." Sangat mudah bagi Tuhan untuk membalikkan situasi yang kita anggap menguntungkan diri kita dan membuat kita merasa mampu. Sebaliknya, firman Tuhan juga mencatat bahwa Allah itu dapat diandalkan, "Aku berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang; tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah mengindahkannya." (9:8). "... Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu ... (9:11)." "TUHAN, Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu ... (9:16)." "TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat ... (10:1)." "... Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, ... (10:3)." "Aku akan membuat kuat kaum Yehuda dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah Tuhan, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka." (10:6). Betapa jauh lebih meyakinkan jika kita mengandalkan TUHAN Allah.
Jika Anda masih mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kemampuan Anda, bertobatlah! Bukankan pandemi Covid-19 sudah memperlihatkan betapa lemahnya manusia? Jika Allah tidak berbelas kasihan, mungkin kita tidak terluput. Tetapi Allah sungguh dapat diandalkan! Janji firman-Nya telah terbukti dengan dipulihkannya bangsa Yehuda. Kita juga mengalami pemulihan melalui inkarnasi Kristus. Apakah Anda sudah hidup dengan mengandalkan Tuhan?