Tak ada seorang pun yang bisa meramalkan masa depannya. Setelah Wasti dilengserkan, para penasihat raja mengusulkan agar raja mencari pengganti Ratu Wasti. Usul ini dipandang baik oleh raja yang hasrat duniawinya kuat itu. Tersiarlah berita ini dan banyak gadis cantik yang elok rupa dikumpulkan di dalam benteng Susan. Di antara para gadis itu, dipilihlah Hadasa (nama bahasa Ibrani yang artinya semak berbunga putih berbau wangi)--selanjutnya disebut Ester (nama bahasa Persia yang berarti "bintang")--untuk dibawa masuk ke dalam harem, yaitu tempat tinggal para istri dan selir raja di istana. Ester adalah anak yatim piatu Yahudi yang diadopsi oleh Mordekhai, sepupunya. Bagi bangsa Persia, dimasukkan ke harem bukan aib, melainkan kehormatan, sekalipun yang bersangkutan hanya menjadi selir raja, dan selanjutnya menjadi janda abadi yang tidak bisa menikah dengan pria lain. Ester adalah gadis yang sangat baik dan disukai oleh Hegai--penjaga para perempuan (2:9)--dan semua orang yang melihat dia (2:15). Para gadis di harem harus menjalani karantina selama setahun sebelum bertemu dengan raja. Untuk menghindari masalah, Mordekhai melarang Ester menceritakan identitasnya. Rentang waktu antara saat Ratu Wasti diceraikan dan Ester dijadikan ratu sekitar empat tahun. Selama empat tahun itu, Raja Ahasyweros menyerbu Yunani, namun kalah. Saat kembali ke istana, ia bermaksud mengalihkan perhatian kepada hasrat seksual. Setelah bertemu Ester, raja lebih mengasihi Ester dari pada semua perempuan lain (2:17). Sebagai penghargaan, raja mengadakan pesta untuk Ester dan menitahkan pembebasan pajak daerah.
Rencana pembunuhan terhadap raja oleh Bigtan dan Teresh--dua orang sida-sida yang menjadi penjaga pintu--menjadi pembuka relasi dengan raja. Mordekhai--yang mendengar rencana itu tanpa sengaja--melaporkan hal itu kepada Ester, lalu Ester menyampaikannya kepada raja atas nama Mordekhai. Setelah diperiksa dan ternyata benar, kedua orang itu disulakan pada tiang. Peristiwa itu ditulis dalam kitab sejarah di hadapan raja. Jelas bahwa Tuhan punya rencana dan Ester merupakan bagian dari rencana tersebut. Allah mengizinkan tindakan jahat manusia untuk memenuhi tujuan-Nya dalam rencana-Nya yang lebih besar. Kita pun sering harus berhadapan dengan tindakan jahat orang lain atas diri kita. Walaupun tindakan jahat itu sangat menyakitkan, apakah Anda bisa meyakini bahwa Tuhan mengizinkan hal itu terjadi karena Ia memiliki tujuan dan rencana yang indah melalui hidup Anda?