Pernahkah Anda mendapat pujian, sekaligus celaan dari seseorang atas apa yang Anda lakukan? Bagaimana reaksi Anda saat itu: Apakah Anda melakukan introspeksi dan memperbaiki diri, atau sebaliknya, Anda marah dan mengabaikan kritik terhadap diri Anda?
Jemaat Efesus dipuji--sekaligus dicela--oleh Tuhan Yesus. Di satu pihak, jemaat Efesus adalah jemaat yang menakjubkan karena meraih banyak prestasi dan berani melakukan kebenaran. Tuhan memahami jerih payah dan ketekunan mereka. Mereka tidak sabar terhadap orang jahat. Kejahatan segera mereka hentikan. Mereka agresif, cepat, tidak mau kompromi dengan kejahatan. Mereka berani menguji orang yang mengakui dirinya sebagai rasul, padahal sebenarnya hanya pendusta. Mereka sabar menderita karena nama Kristus (2:2-3). Mereka membenci perbuatan para pengikut Nikolaus yang juga Tuhan benci (2:6). Kualitas mereka terlihat dari cara mereka memegang prinsip kebenaran. Mereka menunjukkan kerelaan menderita karena iman kepada Kristus.
Di lain pihak, Tuhan Yesus mencela mereka karena mereka telah meninggalkan kasih yang semula. Betapa dalamnya mereka telah jatuh (2:4-5). Mereka kehilangan kobaran api semangat dari tindakan yang dahulu mereka lakukan. Dahulu, mereka adalah pembela kebenaran. Mereka sangat gigih melawan para penyesat yang menyusup dalam gereja. Akan tetapi, kini mereka telah kehilangan gairah dalam menegakkan kebenaran. Dahulu mereka bertekun untuk berjuang mempertahankan iman dan mereka tahan menderita demi nama Tuhan Yesus, tetapi kini gairah mereka telah sirna. Mereka telah meninggalkan kasih semula dalam hal apa yang mereka lakukan dahulu. Apa yang harus mereka lakukan agar Tuhan berkenan atas hidup mereka? Mereka harus bertobat dan melakukan lagi apa yang semula mereka lakukan. Jika tidak, Tuhan akan mengambil kaki dian dari tempatnya (2:5), sehingga mereka tidak lagi menjadi garam dan terang dunia.
Apakah Anda sudah meniru keberanian jemaat Efesus dalam hal melakukan kebenaran dan menelanjangi kepalsuan, sabar menghadapi cobaan hidup, dan rela menderita demi nama Kristus? Jangan menyerah saat Anda mengalami kepahitan dan kegetiran hidup. Apakah Anda selalu bersikap waspada menjaga agar kasih Anda kepada Tuhan dan sesama tidak menjadi pudar? Perhatikanlah peringatan Tuhan kepada jemaat Efesus agar Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan!