Iblis tidak "memburu" Kristus karena Kristus telah mengalahkan kuasa maut. Akan tetapi, Iblis terus memburu umat Allah untuk mengalahkan dan menghancurkan mereka (12:13). Hal ini menunjukan bahwa selalu akan ada peperangan rohani antara umat Allah dengan kuasa gelap.
Yohanes melihat gambaran peperangan di sorga antara Mikhael dan malaikat-malaikatnya melawan naga yang merupakan simbol dari Iblis atau Setan dan disebut juga naga besar, si ular tua (12:7,9). Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan Anak dan hendak menelan Anak itu (12:4a). Perempuan ini bukan Maria, melainkan simbol bangsa Israel (umat Perjanjian Lama sebagai suatu bangsa) yang melahirkan Mesias dan gereja (orang percaya) dalam Perjanjian Baru dan yang dipelihara pada masa aniaya (padang gurun, 12:6). Dualisme makna adalah hal umum di kitab apokaliptik. Kata "mengandung" (12:2) bisa bermakna melahirkan Mesias (Umat Israel di PL), tetapi bisa bermakna membawa kesaksian tentang Mesias (gereja di PB). Perempuan itu, saat melahirkan Sang Mesias (anak) pun mengalami kesusahan yang disimbolkan oleh padang gurun (12:2-4). Sedangkan Anak adalah Kristus. Anak itu dideskripsikan sebagai menggembalakan semua bangsa dengan gada besi--melambangkan pemerintahan yang kuat (12:5, bandingkan dengan 19:15). Peperangan di sorga (12:7) terjadi saat Kristus mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke sorga. Kemenangan Kristus terjadi di Golgota (Kolose 2:15; Efesus 4:8). Sementara itu, di alam roh berlangsung peperangan antara Mikhael melawan naga. Mikhael menang dan naga itu dilemparkan ke bumi bersama dengan para pengikutnya (12:7-9). Mikhael tidak mungkin menang jika Tuhan Yesus tidak menang. Jadi, yang berperang dan meraih kemenangan adalah, Tuhan Yesus (12:10-11). Saat Tuhan Yesus di kayu salib selama 3 jam terjadilah kegelapan. Itu adalah reaksi alam yang terjadi saat Mikael melemparkan naga dan malaikat-malaikatnya ke bumi secara permanen. Marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu memerangi keturunannya yang lain, yaitu gereja-Nya, umat Allah yang setia (12:17).
Peperangan rohani tidak bisa memakai kekuatan fisik, melainkan harus memakai perlengkapan rohani. Apakah Anda ingin memenangkan peperangan ini? Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya Anda dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. Karena perjuangan orang percaya bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan kuasa kegelapan (Efesus 6:10-20).