Kelahiran Yesus Kristus tidak hanya dinantikan oleh bangsa Yahudi, tetapi juga oleh bangsa yang lain, seperti para majus dari Timur. Nubuat mengenai kelahiran Yesus Kristus telah disampaikan oleh Nabi Mikha (Mikha 5:1) dan Nabi Yesaya (Yesaya 9:5; 11:1). Mungkin, bangsa-bangsa lain mengetahui berbagai nubuat Perjanjian Lama melalui hubungan mereka dengan bangsa Yahudi pada masa pembuangan. Orang-orang Majus yang datang dari Timur itu adalah para astronom yang mempelajari perbintangan. Allah menuntun mereka--dengan memakai sebuah bintang--untuk menuju ke Yudea dan menyembah Yesus Kristus. Sikap para majus yang merespons firman Allah dengan ketaatan patut diteladani. Meskipun mereka hanya memercayai tuntunan Allah melalui sebuah bintang, mereka bersungguh-sungguh menyiapkan diri untuk berjumpa dan menyembah Yesus Kristus. Mereka memberikan penghormatan dengan menyiapkan persembahan berupa emas, kemenyan dan mur yang merupakan persembahan terbaik yang ditujukan bagi seorang raja.
Berbeda dengan para majus, Herodes merespons firman Allah dengan tidak semestinya. Ia memercayai perkataan orang-orang majus mengenai Yesus Kristus yang dikonfirmasi oleh para imam kepala dan para ahli taurat (Matius 2:4-6). Namun, ia memiliki niat jahat, sehingga ia merespons firman Allah dengan tidak semestinya. Ia membohongi orang-orang majus agar dapat membunuh Yesus Kristus yang ia anggap mengancam pemerintahannya. Herodes adalah raja yang kejam dan gila kuasa. Ia bisa melakukan apa pun untuk mempertahankan takhtanya. Ia meminta orang-orang Majus itu untuk memberi kabar setelah menjumpai Anak itu (2:8). Namun, tipu daya Herodes tidak mungkin berhasil karena Allah berdaulat untuk mengatur segala sesuatu. Rencana Allah tidak mungkin bisa digagalkan oleh manusia. Melalui mimpi, Allah mengingatkan orang-orang Majus itu untuk tidak kembali untuk menjumpai Herodes (2:12).
Saat merayakan Natal, bagaimana Anda merespons Yesus Kristus: Apakah Anda merespons dengan memuliakan Dia dan melakukan kehendak-Nya atau Anda justru menentang kehendak-Nya yang tercantum jelas dalam firman-Nya? Apakah yang telah Anda persembahkan kepada-Nya untuk membuat Dia dimuliakan? Apakah Anda telah hidup dalam ketaatan terhadap firman-Nya?