1 Korintus 2:6-10

Berpetualang Bersama Allah di Tahun 2023

1 Januari 2023
Pengantar Redaksi untuk GeMA edisi Januari-Februari 2023

Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

Selamat Tahun Baru! Tahun ini, kita telah memasuki masa kenormalan baru. Pemerintah sulit sekali menegaskan apakah pandemi benar-benar sudah berakhir atau belum. Di satu sisi, Covid-19 dengan berbagai variannya masih ada dan kemungkinan, varian baru masih akan terus muncul. Masalahnya, pelaksanaan pemberlakuan kebijakan menyangkut situasi pandemi telah memorak-porandakan kondisi ekonomi hampir semua negara di dunia. Di lain sisi, pelaksanaan vaksinasi telah membuat dampak Covid-19 pada jumlah kematian dan tingkat hunian rumah sakit menurun secara drastis. Oleh karena itu, walaupun penyebaran Covid-19 masih terus diwaspadai, banyak negara memberlakukan kenormalan baru. Memakai masker di tempat umum, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak tetap sangat dianjurkan, tetapi aktivitas sosial--termasuk kegiatan keagamaan--mulai dipulihkan.

Saat ini, gereja--gereja di Indonesia telah menyelenggarakan kebaktian tatap muka. Akan tetapi, masih banyak anggota gereja yang merasa enggan untuk hadir. Di satu sisi, keengganan itu disebabkan karena kekuatiran tertular Covid-19. Di sisi lain, keengganan itu disebabkan karena sudah terbiasa mengikuti ibadah secara daring. Bagi sebagian orang, ibadah secara daring itu lebih menyenangkan karena bisa dilakukan secara santai dan tidak memerlukan banyak persiapan. Akan tetapi, ibadah secara daring itu membuat kita hilang satu hal terpenting dalam ibadah, yaitu persekutuan dengan saudara seiman.

Pada GeMA edisi ini, kita akan memulai GeMA Tahap ke-9 dengan membaca seluruh kitab Kejadian dan sebagian kitab Keluaran. Kitab Kejadian merupakan landasan dalam memandang hal-hal mendasar dalam kehidupan, terutama menyangkut masalah keluarga. Pembebasan umat Israel dari Tanah Mesir merupakan gambaran bagi pembebasan umat manusia dari dosa. Pada edisi ini, kita juga akan mengikuti renungan khusus Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek.

Sebagai pesan terakhir, ingatlah bahwa program pembacaan Alkitab GeMA telah dilengkapi dengan refleksi GeMA dalam bentuk audio dan video. Akan tetapi, pembacaan Alkitab tetap merupakan sarana terpenting bagi pertumbuhan rohani. Renungan serta refleksi GeMA hanya bersifat melengkapi--bukan menggantikan--pembacaan Alkitab. Semoga GeMA tahap ke-9 ini menjadi berkat bagi kita semua.





Renungan GeMA 1 Januari 2023
Berpetualang Bersama Allah di Tahun 2023 (Tahun Baru)

Selamat tinggal tahun 2022 dan selamat datang tahun 2023! Selama beberapa bulan terakhir ini, kita mungkin telah mendengar berbagai perkiraan tentang situasi ekonomi, sosial, dan politik yang kemungkinan besar akan terjadi pada tahun 2023. Sebagian dari antara kita akan memasuki tahun 2023 ini dengan perasaan waswas. Sebagian yang lain mungkin akan menapaki tahun yang baru dengan optimis karena masih bisa melihat adanya peluang atau kesempatan yang terbuka. Selain itu, mungkin ada pula di antara kita yang memasuki perputaran penanggalan yang baru ini dengan perasaan dan pikiran yang biasa saja. "Jalani saja, toh hari ini tidak berbeda dibandingkan dengan hari kemarin," demikianlah mungkin pemikiran yang muncul di benak kita.

Tahun 2023, yang kita mulai hari ini, terjadi di dalam kehendak Allah yang berdaulat. "Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!" (Mazmur 118:24). Kita dapat bersukacita dalam situasi apa pun yang kita alami sekarang ini karena Roh Kudus senantiasa menyertai orang yang percaya kepada Kristus (Yohanes 14:16), dan kasih setia-Nya melingkupi kita (Mazmur 33:22). Saya mengenal seseorang yang selalu dapat melihat berkat Tuhan dalam berbagai situasi yang ia hadapi. Misalnya, saat hujan turun, ia bersyukur atas berkat Tuhan yang membuat tanah menjadi subur. Sebaliknya, di kala matahari bersinar terang, ia bersukacita untuk cerahnya hari itu. Sikap seperti itu menyadarkan kita bahwa perasaan dan pikiran yang positif adalah perasaan dan pikiran yang berakar pada keberadaan Tuhan serta kehendak-Nya. Bukankah apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia adalah semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia? (1 Korintus 2:9).

Berjalan menurut rencana dan kehendak Allah di tahun yang baru bagaikan sebuah petualangan. Sebagaimana sebuah petualangan yang berlangsung di alam terbuka, kita harus menyisir area yang belum kita kenal sama sekali. Petualangan tersebut akan kita jalani bersama dengan Allah yang setia dan yang menghendaki agar kita mempengaruhi sebanyak mungkin orang untuk menjadi murid Kristus (Matius 28:18-20). Sesungguhnya, hidup kita seharusnya memiliki tujuan yang jelas. Sudahkah Anda bertanya kepada Tuhan tentang apa yang Dia kehendaki agar Anda lakukan pada tahun ini? Apakah Anda sudah bersyukur atas berkat dan penyertaan-Nya yang telah Ia limpahkan dalam hidup Anda selama ini? Apakah Anda telah meletakkan optimisme Anda di atas keyakinan akan penyertaan Tuhan? Selamat Tahun Baru! Selamat berpetualang bersama dengan Tuhan di tahun 2023 ini! [Emanuel Cahyanto Wibisono]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design