Kamis, 27 November 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Kisah Para Rasul 13
Bagian ini mencatat khotbah penginjilan Rasul Paulus kepada orang Yahudi. Di dalamnya, ada beberapa hal yang dia tekankan: (1) Sejarah bangsa Israel (13:16-23a). Orang Yahudi mengetahui sejarah bangsa mereka, khususnya tentang janji akan Juruselamat dari keturunan Daud. Tetapi, siapakah Dia? Rasul Paulus menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan Yesus (13:23b-25). (2) Kematian Tuhan Yesus (13:26-29). Orang Yahudi tahu bagaimana pemimpin-pemimpin mereka di Yerusalem membunuh Tuhan Yesus karena Dia dianggap musuh agama Yahudi. Tetapi, siapakah yang benar dan siapakah yang salah? Rasul Paulus menegaskan bahwa Allah berada di pihak Tuhan Yesus. Dia membangkitkan Tuhan Yesus (13:30-37). Bahkan pembebasan dari dosa ada di dalam Tuhan Yesus dan bukan dari hukum Musa (13:38-41).
Apa yang diberitakan Rasul Paulus pasti membuat orang Yahudi tercengang. Belum pernah mereka mendengar hal ini! Rasul Paulus sendiri mengatakan bahwa apa yang dia beritakan memang “mencengangkan” dan “tidak akan dipercayai” (13:41). Akan tetapi, Allah menunjukkan bahwa Dia berada di pihak Tuhan Yesus dengan membangkitkan-Nya dari antara orang mati. Maka sekarang, merekalah yang harus menjawab, “Maukah menerima berita pengampunan dosa di dalam Yesus Kristus? Maukah dibebaskan dari dosa di dalam Yesus Kristus?” Sebagian dari mereka sangat tertarik, sebagian lagi menolak. Mereka “yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya” (13:48).
Hari ini, kita bisa menjadi orang percaya semata-mata karena Tuhan menentukan kita untuk hidup yang kekal. Berita keselamatan terlalu “mencengangkan” dan “tidak akan dipercayai” oleh kita tanpa anugrah Tuhan. Betapa berharganya berita ini! Itu sebabnya, Rasul Paulus, dengan berani dan tak kenal lelah, terus memberitakan berita kasih karunia itu. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk keselamatan kita! Berdoalah untuk keberanian memberitakan berita itu! [Siauw]
Kisah Para Rasul 13:48b
“…semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.”