Setiap orang--termasuk orang beriman harus mewaspadai godaan. Nuh adalah seorang beriman. Dia hidup benar dan tidak bercela di tengah lingkungan yang jahat. Saat kehidupan manusia pada zamannya sudah terlalu jahat sehingga TUHAN menghukum dengan air bah yang melanda seluruh dunia, Nuh dan keluarganya diselamatkan TUHAN. Iman Nuh membuat dia menaati perintah Allah untuk membuat sebuah bahtera yang bisa menampung semua binatang di darat dan semua burung di udara. Dia berhasil mempengaruhi seluruh keluarganya--istri, tiga anak, dan tiga menantu--untuk bersama-sama mempertahankan iman dan membangun bahtera sebagai persiapan menghadapi hukuman Allah. Sekalipun demikian, Nuh tidak bebas dari godaan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, setelah hukuman berupa air bah usai, Nuh membuat kebun anggur, lalu menjadi mabuk saat meminum hasil kebun anggurnya. Saat berada dalam keadaan mabuk, dia menelanjangi dirinya, sehingga ia mempermalukan dirinya sendiri. Ham--anak Nuh--tampaknya bersikap melecehkan saat melihat ayahnya telanjang. Sebagai anak, seharusnya Ham melindungi kehormatan ayahnya. Perhatikan bahwa Sem dan Yafet--saudara Ham--berusaha menjaga kehormatan ayahnya dengan berjalan mundur saat menutupi ketelanjangan Nuh dengan kain.
Sebenarnya, anggur tidak membuat mabuk bila tidak dikonsumsi secara berlebihan. Dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus menasihati Timotius agar menambahkan sedikit anggur pada minumannya untuk mengatasi masalah pencernaan (1 Timotius 5:23). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami batas-batas yang tidak boleh dilanggar dalam kehidupan kita. Selain minuman keras, pada masa kini, yang dapat menjerumuskan kehidupan kita antara lain adalah narkoba, judi, dan pornografi. Narkoba seperti morfin sering dipakai sebagai obat untuk mengatasi rasa nyeri. Ada pula narkoba yang sering dipakai sebagai obat penenang atau sebagai obat bius saat dilakukan operasi. Akan tetapi, penggunaan narkoba yang tidak pada tempatnya amat membahayakan. Pada masa kini, penggunaan internet amat penting dan bermanfaat. Akan tetapi, bila kita tidak menetapkan batas, penggunaan internet bisa menjerumuskan kita pada perjudian online, pornografi, dan sebagainya. Jadi, memahami batas dan membatasi diri untuk menghindari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak TUHAN amat penting bagi orang beriman. Apakah Anda sudah membatasi pergaulan Anda agar Anda tidak terseret kepada kebiasaan yang tidak berkenan kepada Tuhan? (bandingkan dengan 1 Korintus 15:33). Sebelum membuat suatu keputusan, apakah Anda mulai dengan tekad untuk menghindari hal–hal yang bisa menjauhkan diri Anda dari TUHAN?