Kebajikan masa lampau untuk mengungkapkan keramahan dengan menyediakan tumpangan bagi para perantau merupakan kebajikan yang patut kita teladani. Pada zaman Perjanjian Baru, adanya kesediaan memberi tumpangan merupakan salah satu kriteria dalam memilih penilik jemaat (1 Timotius 3:2; Titus 1:7-8, bandingkan dengan Roma 16:23; Filemon 1:22). Penulis surat Ibrani memberi nasihat, "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." (Ibrani 13:2). Nasihat ini cocok dengan pengalaman Abraham. Tiga orang yang diminta untuk singgah di kemah Abraham itu ternyata adalah TUHAN bersama dengan dua malaikat-Nya (Kejadian 18:1-5). Setelah mereka menyantap hidangan yang disajikan oleh Abraham dan Sara, istrinya, TUHAN menyampaikan bahwa di tahun berikutnya, Sara akan mendapatkan seorang anak laki-laki (18:10).
Baik Abraham maupun Sara tidak mudah untuk bisa memercayai janji TUHAN tentang keturunan mereka. Kesangsian Abraham membuat ia mengusulkan Eliezer--hambanya--untuk menjadi ahli waris, serta membuat ia menerima usulan Sara untuk mengambil Hagar sebagai istri muda. Dalam bacaan hari ini, Sara tertawa saat mendengar janji TUHAN bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki (18:10-12). Jelaslah bahwa iman bertumbuh melalui suatu proses. Walaupun tidak ada alasan logis bagi Abraham untuk memercayai janji Allah, akhirnya Abraham sungguh-sungguh percaya.(Roma 4:18-21). Sara juga meragukan janji TUHAN, Sekalipun demikian, janji Allah tetap terwujud. Ingatlah bahwa janji Allah terwujud bukan karena iman kita, tetapi karena Allah yang memberi janji itu adalah Allah yang dapat dipercaya. Dari pihak kita, sudah semestinya iman kita terus bertumbuh setelah melihat bahwa Allah setia pada janji-Nya.
Apakah hidup Anda dilandasi oleh iman kepada Allah? Apakah Anda yakin bahwa Allah mengasihi Anda dan Allah pasti akan memberi yang terbaik bagi anak-anak-Nya? Ingatlah bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Bila Anda menginginkan agar iman Anda terus bertumbuh, Anda harus terus memperdalam pemahaman Anda tentang firman TUHAN dan terus berpegang pada firman TUHAN. Kehendak dan janji TUHAN harus menjadi landasan doa Anda. Akan sangat menolong bila Anda mencatat apa yang Anda doakan serta mencatat bagaimana Allah menjawab doa Anda. Apakah selama ini, iman Anda terus bertumbuh? Apakah Anda sudah menyediakan waktu untuk berdoa, baik secara pribadi maupun secara bersama-sama? Apakah Anda memiliki rencana tertentu untuk bisa semakin bertumbuh dalam iman?