Penyebutan umur Sara saat ia wafat--yaitu 127 tahun--menunjukkan bahwa Sara adalah seorang wanita yang istimewa. Tidak ada wanita lain dalam Alkitab yang usianya disebut saat meninggal. Sara istimewa karena pewaris janji Allah kepada Abraham adalah keturunan Abraham melalui Sara. Anak-anak Abraham yang dilahirkan dari istri yang lain tidak akan ikut mewarisi janji Allah kepada Abraham. Kepada Bani Het, Abraham menyebut dirinya sebagai orang asing dan pendatang di Tanah Kanaan (23:4). Oleh karena itu, saat hendak menguburkan istrinya, dia ingin memiliki tempat pekuburan yang kepemilikannya diakui oleh masyarakat di sekitarnya. Saat Efron menawarkan untuk memberikan Gua Makhpela, Abraham menolak. Pasalnya, bila di kemudian hari ada keturunan Efron yang meminta agar gua tersebut dikembalikan kepada keluarga Efron, Abraham akan sulit menolak. Abraham membeli gua itu dengan harga 400 syikal perak (23:16). Dengan demikian, di masa depan, kepemilikan Abraham terhadap gua itu tidak akan bisa digugat oleh penduduk setempat. Dalam kaitan dengan janji Allah untuk memberikan Tanah Kanaan kepada keturunan Abraham, pembelian Gua Makhpela seperti tindakan pendahuluan bagi pemenuhan sepenuhnya janji tersebut pada zaman Yosua. Pembelian Gua Makhpela itu mencerminkan iman Abraham terhadap janji Allah untuk memberikan Tanah Kanaan sebagai tanah warisan bagi keturunan Abraham (12:7; 13:14-15). Pembelian tempat pemakaman bagi keluarga Abraham berarti bahwa Abraham sudah tidak berpikir untuk kembali ke tempat asalnya.
Tempat pemakaman adalah sarana pemersatu. Saat Abraham wafat, ia juga dikuburkan di Gua Makhpela (25:9). Saat Ishak meninggal, ia dikumpulkan kepada kaum keluarganya. Jelas bahwa ia pasti dikubur di Gua Makhpela. Yakub wafat di Mesir, tetapi ia juga dimakamkan di Gua Makhpela (50:13). Saat bangsa Israel--yaitu keturunan Yakub--kembali ke Tanah Kanaan, mereka memenuhi permintaan Yusuf untuk menguburkan tulang-tulangnya di tempat pemakaman keluarga di Tanah Kanaan (Keluaran 13:19). Tempat pemakaman keluarga merupakan sarana pemersatu bagi keluarga Abraham sampai pada generasi Yusuf. Bagi umat Kristen, salah satu sarana pemersatu adalah gedung gereja. Adanya gedung gereja merupakan sarana untuk berinteraksi bagi umat beriman serta sarana untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa orang-orang percaya merupakan satu kesatuan. Memang, yang mempersatukan orang percaya adalah Kristus, bukan gedung. Akan tetapi, gedung gereja adalah sarana untuk mengungkapkan kesatuan itu. Masa pandemi telah mengganggu kesatuan orang percaya. Marilah kita--sebagai umat Tuhan--mengungkapkan kesatuan kita dengan kembali hidup bergereja!