Kejadian 24

Mengarahkan Anak

24 Januari 2023
GI Purnama

Bagi Abraham, mengarahkan anak itu penting. Dia paham benar bahwa penduduk Tanah Kanaan adalah masyarakat penyembah berhala yang hidup dalam berbagai kejahatan yang menjijikkan. Dia berusaha menjaga agar anak laki-lakinya yang dilahirkan melalui rahim Sara--Ishak--tidak menikah dengan perempuan Kanaan. Akan tetapi, dia pun tidak mengizinkan Ishak meninggalkan Tanah Kanaan karena Tanah Kanaan itulah yang dijanjikan TUHAN kepadanya dan kepada keturunannya. Oleh karena itu, Abraham mengutus hambanya yang paling tua untuk pergi ke negeri asalnya--yaitu kota Nahor di daerah Aram-Mesopotamia--untuk mengambil seorang istri bagi Ishak dari sanak saudara Abraham. Penugasan ini diikat dengan sumpah (24:2-4) agar hamba tersebut memahami keseriusan tugasnya dan dia akan berusaha dengan sekuat tenaga menyelesaikan tugas itu. Kemungkinan besar, hamba yang diutus oleh Abraham ini adalah Eliezer (15:2). Tugas ini sulit karena tidak mudah bagi seorang wanita untuk meninggalkan lingkungan asalnya guna menikah dengan seorang pria yang belum pernah ia lihat. Sekalipun demikian, hamba Abraham itu tetap bersedia pergi untuk melakukan tugas yang diperintahkan oleh tuannya.

Kualitas rohani dari hamba yang diutus oleh Abraham terlihat dari cara yang ia gunakan untuk melaksanakan tugasnya, yaitu berdoa memohon pertolongan Tuhan, mengamati, dan meminta tanda (24:12-14). Tanda yang ia minta pun memperlihatkan kualitas karakter yang mengesankan, yaitu agar gadis yang terpilih untuk menjadi calon istri Ishak adalah gadis yang merespons dengan murah hati saat ia meminta air untuk diminum. Ribka memenuhi kriteria yang dituntut Eliezer. Setelah memberi minum Eliezer, Ribka memberi minum kawanan unta (24:15-20). Setelah melihat bahwa Allah telah mengabulkan doanya, hamba itu memberikan perhiasan berupa anting-anting dan gelang emas kepada Ribka. Proses selanjutnya berjalan lancar dan Eliezer berhasil membawa pulang Ribka untuk menjadi istri Ishak. Walaupun tanpa pacaran, proses perjodohan yang hanya mengandalkan pimpinan TUHAN ini berhasil dan Ishak mencintai Ribka.

Sikap Abraham yang memikirkan masa depan anaknya--bukan hanya dari sisi kebutuhan materi saja--merupakan teladan bagi para orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya, khususnya saat anak-anak itu menjelang dewasa. Bila Anda memiliki anak yang menjelang dewasa, apakah Anda sudah mempersiapkan anak-anak Anda, termasuk dengan mendidik dan mengarahkan mereka agar bisa memiliki pasangan yang seiman? Bila Anda belum menikah, apakah sudah berdoa dan mempersiapkan diri agar Anda bisa memiliki pasangan yang seiman dan saling membangun di dalam TUHAN?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design