Sikap Sara yang menuntut agar Abraham mengusir Hagar (gundik Abraham) dan Ismael (anak Abraham dari Hagar) disetujui Allah, sehingga Abraham paham bahwa hanya Ishak yang menjadi pewaris janji Allah kepada Abraham (bandingkan dengan renungan Kejadian 21). Setelah Sara wafat, Abraham mengambil seorang istri lagi yang bernama Ketura, padahal Abraham sadar bahwa hanya Ishak yang termasuk dalam perjanjian antara Allah dengan dirinya. Oleh karena itu, sebelum wafat, Abraham menyuruh anak-anak yang dilahirkan oleh Ketura untuk pergi meninggalkan Ishak. Mereka diberi bekal untuk menjalani hidup mereka, tetapi mereka tidak mewarisi janji Allah yang secara khusus hanya diwariskan kepada Ishak. Walaupun Alkitab tidak menyebut perasaan Abraham saat menyuruh anak cucunya pergi, pastilah kondisi semacam itu menyedihkan. Pada masa sekarang, gundik itu mirip dengan istri simpanan. Kehidupan anak yang dilahirkan oleh istri simpanan pasti tidak menyenangkan, dan anak yang dilahirkan melalui istri simpanan umumnya sulit menjalin hubungan yang harmonis setelah dewasa karena situasi tidak nyaman yang dialami pada masa kecil umumnya menyisakan emosi yang tidak stabil pada masa dewasa. Jadi, walaupun Abraham merupakan teladan dalam hal iman, dia tidak layak menjadi teladan dalam hal hubungan dengan wanita. Saat Abraham wafat, yang menguburkan adalah Ishak dan Ismael (25:7-9). Hal ini menunjukkan bahwa pengusiran Hagar dan Ismael tidak menimbulkan dendam. Mungkin, Hagar telah sadar bahwa dirinya adalah hamba atau budak dari Sara, sehingga ia tidak berhak untuk protes saat diusir.
Posisi Ishak sebagai anak pewaris Perjanjian antara Allah dengan Abraham merupakan posisi yang istimewa. Keluarganya akan menjadi keluarga yang diberkati dengan anak cucu yang amat banyak, sehingga akhirnya menjadi bangsa yang besar. Keturunannya juga akan mewarisi seluruh Tanah Kanaan. Dari sisi positif, menjadi seorang anak yang mewarisi janji Allah berarti bahwa Allah akan senantiasa memelihara serta memberkati Ishak dan seluruh keturunannya. Dari sisi negatif, mewarisi Perjanjian dengan Allah berarti bahwa dia akan menerima hukuman bia tidak menaati Allah dan hidup dalam dosa.
Pada saat ini, janji Allah kepada Abraham bukan lagi janji yang secara eksklusif ditujukan bagi keturunan Abraham, tetapi sudah ditawarkan kepada semua orang dari semua suku bangsa yang mau membuka diri menerima anugerah TUHAN. Secara rohani, orang yang menyadari bahwa dirinya berdosa serta mau membuka diri untuk beriman kepada kematian dan kebangkitan Kristus akan mewarisi janji Allah kepada Abraham. Apakah Anda sudah mewarisi janji tersebut?