Saat Allah memerintahkan Yakub untuk membuat mezbah bagi Allah, Yakub sadar bahwa dia tidak boleh memiliki sembahan lain, sehingga ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia harus menjauhkan semua dewa asing (35:1-2). Tampaknya, Yakub menyadari bahwa di keluarga Laban juga masih ada praktik penyembahan kepada dewa-dewa asing. Akan tetapi, Yakub mungkin tidak mengetahui bahwa Rahel telah mencuri Terafim--yaitu dewa penjaga rumah atau dewa pelindung, sekaligus merupakan tanda pewaris--milik ayahnya (31:19). Masalah pencurian Terafim itulah yang membuat Laban mengejar Yakub dengan rombongannya yang telah meninggalkan keluarga Laban tanpa pamit.
Pada masa kini, pengagungan rasio telah membuat makin sedikit orang yang memercayai patung-patung dewa, khususnya di lingkungan yang berpendidikan tinggi. Akan tetapi, dewa atau berhala itu tidak selalu berbentuk patung! Berhala bisa dipandang sebagai segala sesuatu--di luar TUHAN--yang tidak boleh tidak ada di dalam kehidupan kita. Dalam pengertian ini, ada berbagai berhala yang tidak berbentuk patung. Sebagai contoh, bagi Abraham yang telah berpuluh-puluh tahun menanti kehadiran seorang anak, kehadiran Ishak--anak laki-laki Abraham yang lahir dari rahim Sara--bisa menjadi berhala dalam keluarganya. Mungkin itulah yang membuat Allah menguji kesetiaan Abraham kepada-Nya dengan meminta Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. Dalam Perjanjian Baru, ada seorang muda yang datang kepada Tuhan Yesus untuk menanyakan apa yang harus ia perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal. Setelah melalui sebuah percakapan, akhirnya Tuhan Yesus berkata, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan tersebut, orang muda itu lalu pergi dengan sedih karena hartanya banyak. Jelas bahwa dia terikat dengan hartanya! Tuhan Yesus tidak menuntut setiap orang kaya untuk membagikan hartanya. Akan tetapi, Dia akan menuntut orang yang terikat dengan hartanya untuk membagikan hartanya. Bagi seorang beriman, Allah harus menjadi yang paling utama dalam hidupnya. Segala sesuatu yang menduduki posisi pertama di dalam hidup kita--yang seharusnya diduduki oleh TUHAN--harus ditanggalkan.
Apakah TUHAN sudah menjadi yang terpenting di dalam hidup Anda? Apakah ada sesuatu di dalam kehidupan Anda yang lebih penting daripada TUHAN? Bila Anda ingin menjalin hubungan yang harmonis dengan TUHAN, Anda harus bersedia meninggalkan segala sesuatu yang bisa membuat TUHAN menjadi nomor dua!