Kegagalan mendidik anak adalah sumber kesedihan bagi orang tua. Penyebab kegagalan itu bermacam-macam dan tidak sama dalam setiap keluarga. Akan tetapi, sadarilah bahwa penyebab utama kegagalan mendidik anak adalah kesalahan orang tua. Ada dua penyebab utama kegagalan Yakub dalam mendidik anak: Pertama, poligami yang dilakukan Yakub menimbulkan suasana persaingan dalam keluarga. Sejak semula, Yakub mencintai Rahel dan tidak mencintai Lea. Lea dipaksakan menjadi istri Yakub karena kelicikan Laban, ayah mertua Yakub. Zilpa dan Bilha--dua gundik Yakub--adalah istri-istri kelas dua yang jelas tidak terlalu diperhatikan oleh Yakub. Persaingan antar istri menggoyahkan persatuan antar anak. Kedua, praktik poligami yang berpotensi menimbulkan persaingan diperkuat oleh sikap Yakub yang diskriminatif terhadap anak-anaknya. Setelah Rahel wafat (35:19), rasa cinta Yakub dicurahkan kepada anak-anak yang dilahirkan oleh Rahel: Mula-mula Yusuf diistimewakan (37:3), dan selanjutnya Benyamin yang diistimewakan (42:1-4,36-38).
Pengistimewaan Yusuf oleh Yakub membuat saudara-saudara Yusuf sangat iri, bahkan mereka membenci Yusuf (37:4). Kemungkinan, rasa benci ini terutama disebabkan karena sebelum Yusuf dilahirkan, Yakub menyayangi semua anaknya. Setelah Yusuf dilahirkan, terutama sesudah Rahel wafat, perhatian Yakub terhadap Yusuf terlalu berlebihan, sehingga saudara-saudara Yusuf merasa diabaikan. Mungkin, Yakub tidak sadar bahwa sikapnya yang menyayangi Yusuf secara berlebihan merupakan perusak relasi antara Yusuf dengan saudara-saudaranya. Karena keresahan dalam hubungan di antara anak-anak Yakub tidak kunjung disadari oleh Yusuf, Akhirnya, keresahan itu meledak: Yusuf dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya! Bagaimana perasaan Anda bila Anda dalam posisi sebagai Yakub?
Kisah kegagalan Yakub dalam mendidik anak-anaknya memberi beberapa pelajaran penting bagi kita: Pertama, bila Anda ingin memiliki keluarga yang bahagia, buang jauh-jauh keinginan untuk melakukan poligami atau keinginan berselingkuh. Kedua, Anda harus menyayangi anak-anak Anda secara sama rata. Perlakuan tidak adil akan menyakiti hati anak-anak Anda! Ketiga, bila Anda memiliki lebih dari satu anak, Anda perlu memperhatikan pentingnya perhatian kepada setiap anak secara pribadi--karena setiap anak memiliki keunikan--dan juga pentingnya kebersamaan anak-anak Anda. Anda gagal mendidik anak bila anak-anak Anda tidak bisa saling menolong karena cara Anda yang salah dalam mendidik anak. Bila Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak, apakah Anda sudah mendidik anak-anak Anda secara adil?