Kepergian rombongan besar Yakub ke Mesir adalah bagian dari pemeliharaan Allah. Saat itu, kelaparan masih melanda seluruh dunia dan masih akan terus berlangsung sampai lima tahun berikutnya. Bila mereka tetap tinggal di Tanah Kanaan, hidup mereka pasti akan sangat susah. Secara berkala, mereka harus melakukan perjalanan jauh ke Mesir untuk memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu, pindah ke Mesir adalah jalan terbaik untuk mempertahankan hidup. Yusuf sudah mengatur agar seluruh keluarga Yakub tinggal di Tanah Gosyen, suatu daerah khusus di wilayah Kerajaan Mesir yang cocok untuk menjadi tempat memelihara ternak. Jadi, orang Israel--yaitu keturunan Yakub--tidak tinggal di tempat yang sama dengan orang Mesir. Dengan demikian, Allah bisa memperlakukan orang Israel secara khusus, berbeda dengan perlakuan Allah terhadap orang Mesir. Karena Yakub telah berusia lanjut, pindah ke tempat yang sangat jauh itu tentu saja tidak nyaman. Oleh karena itu, Allah berfirman kepada Yakub dalam suatu penglihatan pada waktu malam untuk menguatkan Yakub agar ia tidak merasa takut atau ragu-ragu melakukan perjalanan itu. Allah menjamin bahwa kepindahan ke Mesir itu bersifat sementara. Yusuf akan menjaga Yakub sampai akhir hidupnya, dan keluarga besar Yakub akan kembali ke Tanah Kanaan di masa depan.
Pemeliharaan Allah itu tidak hanya berlaku pada diri Yakub dan keluarganya, tetapi juga berlaku bagi orang-orang beriman pada masa kini. Bila Yakub dan anak cucunya harus pindah ke suatu lingkungan asing yang tidak dikenal, orang beriman pada masa kini sedang memasuki masa depan yang penuh tanda tanya. Bila masyarakat pada zaman Yusuf menghadapi ancaman kelaparan, kita yang hidup pada zaman ini sedang menghadapi ancaman resesi global. Kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan. Pada tahun ini, keadaan mungkin menjadi lebih baik, tetapi mungkin juga menjadi lebih buruk. Akan tetapi, apabila kita meyakini bahwa Allah memelihara kehidupan orang beriman, kita tidak perlu takut menghadapi masa depan. Allah bukan hanya menyatakan diri sebagai Allah yang berkuasa pada masa lampau, tetapi Allah juga tetap berkuasa pada masa kini dan pada masa depan. Bagaimana perasaan Anda dalam menghadapi keadaan yang tidak pasti pada masa kini? Apakah Anda percaya bahwa Allah pasti memelihara kehidupan Anda? Apakah Anda yakin bahwa Allah berkuasa atas segala penyakit, termasuk atas jenis penyakit baru yang mungkin akan muncul pada masa depan? Apakah Anda meyakini bahwa Allah sanggup mengendalikan keadaan ekonomi dunia? Apakah Anda meyakini bahwa Allah berkuasa mengendalikan masa depan dunia ini?