Riwayat Yakub memperlihatkan kemurahan TUHAN yang luar biasa. Masalah Yusuf dijual sebagai budak dan kemudian dibawa ke Mesir jelas merupakan akibat dari kesalahan Yakub dalam memperlakukan anak-anaknya. Walaupun Yakub melakukan poligami akibat ditipu oleh Laban, sikap Yakub yang mengistimewakan Rahel dan anak-anaknya--Yusuf dan Benyamin--jelas tidak dapat dibenarkan. Sikap diskriminatif itulah yang menjadi sumber perpecahan di antara anak-anak Yakub. Oleh karena itu, kenyataan bahwa Yakub masih bisa berjumpa dengan Yusuf merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Saat merasa yakin bahwa Yusuf --yang disangka sudah mati--ternyata masih hidup, Yakub sangat bersyukur sehingga ia berkata, "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati." (45:28). Saat itu, usia Yakub sudah mencapai 130 tahun (47:9). Walaupun Yakub sudah siap untuk mati, ternyata TUHAN memberikan tambahan umur sampai tujuh belas tahun (47:28). Saat Yakub jatuh sakit karena usia tua, Yusuf mengunjungi ayahnya dengan membawa dua orang putranya. Rasa syukur Yakub tampak jelas dari pernyataan Yakub ketika bertemu dengan Yusuf dan kedua anaknya, "Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu." (48:11).
Kemurahan Allah terlihat jelas di seluruh Alkitab. Allah yang suci tidak pernah bisa membiarkan dosa. Akan tetapi, kasih Allah yang besar membuat Ia sering bermurah hati dengan memberi pengampunan atau menunda hukuman-Nya dengan maksud memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat (bandingkan dengan 2 Petrus 3:9-15). Alkitab mengatakan bahwa semua manusia telah berdosa dan tidak bisa memenuhi standar kesucian Allah dan bahwa upah dosa adalah kematian. Akan tetapi, kasih Allah membuat Ia mengutus Yesus Kristus untuk mati di kayu salib menggantikan manusia berdosa, sehingga orang yang percaya kepada Kristus akan memperoleh hidup yang kekal (Roma 3:23; 6:23; 5:8). Allah selalu bermaksud baik terhadap umat-Nya, apa lagi terhadap Yakub yang merupakan pewaris janji Allah kepada Abraham dan Ishak. Pada masa kini, pewaris janji-janji Allah di dalam Alkitab adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Bila kita mau bertobat dan percaya kepada Kristus, kita mewarisi janji-janji Allah yang amat berharga, terutama janji tentang pengampunan dosa dan hidup yang kekal. Apakah Anda juga telah mengalami kemurahan Allah? Apakah Anda telah mewarisi janji pengampunan dosa dan hidup kekal yang tersedia di dalam Yesus Kristus? Bila Anda ingin mengalami kemurahan Allah dan mewarisi janji-janji Allah, Anda harus memulai dengan bertobat dan memercayai Yesus Kristus!