Keluaran 5

Memahami TUHAN

24 Februari 2023
Pdt. Sumito Sung

Mungkin benar bahwa orang Israel tidak sepenuhnya memahami "Allah Israel". Mungkin mereka meyakini bahwa setiap bangsa memiliki dewa sendiri. Orang Mesir memiliki dewa mereka, orang Babel memiliki dewa mereka, dan orang Ibrani memiliki TUHAN. Dalam ayat pembukaan perikop ini, Musa menyebut TUHAN sebagai "Allah Israel" (5:1) dan "Allah orang Ibrani" (5:3). Alasan yang dipakai Musa untuk mendesak Firaun agar membiarkan umat Israel pergi bukanlah bahwa orang Mesir akan dihukum bila menolak membebaskan mereka, tetapi bahwa orang Israel akan dihukum oleh TUHAN bila tidak pergi untuk mempersembahkan korban (5:3). Musa berpikir bahwa alasan ini mungkin bisa dipahami oleh Firaun.

Perlu disadari bahwa Firaun bukan hanya sekadar raja Mesir, tetapi juga ilah atau tuhan bagi orang Mesir. Akibatnya, ketika Musa dan Harun meminta Firaun untuk menyetujui perintah TUHAN, Firaun menganggap permintaan ini sebagai ancaman terhadap kedaulatannya. Jika TUHAN adalah Allah bagi orang Ibrani, dan TUHAN belum membebaskan orang Ibrani dari tangan Firaun, mengapa Firaun harus takut dan menaati Dia? Mungkin itulah yang dipikirkan oleh Firaun.

Perkataan Firaun, "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi," (5:2) merupakan alasan bagi peristiwa-peristiwa berikutnya, yaitu berbagai hukuman TUHAN yang dirancang untuk menunjukkan siapa TUHAN itu (7:5). Bacaan Alkitab hari ini menunjukkan bahwa orang Israel tidak akan mengalami pembebasan secara langsung. Sebaliknya, untuk sementara, mereka akan semakin menderita. Dalam jangka panjang, pengalaman peristiwa keluar dari Tanah Mesir akan mengajar umat Israel tentang siapa TUHAN itu.

Di akhir pasal ini, Musa berdoa kepada TUHAN, "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? . . . dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali." (5:22-23). Pernahkah Anda mengalami kondisi seperti itu? Saat Anda susah, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa TUHAN memperlakukan Anda secara begitu keras? Mungkin Anda mengajukan pertanyaan seperti itu saat Anda menderita, padahal Anda memercayai TUHAN dan berpegang pada janji-Nya. Bila Anda sedang merasa kecewa karena pengharapan Anda belum terwujud, Anda perlu bersabar dan berusaha memahami maksud dan rencana TUHAN melalui penderitaan yang Anda alami. Bila TUHAN seolah-olah diam, mungkin Dia sedang mempersiapkan jawaban doa bagi persoalan yang sedang Anda hadapi!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design