Menjadi garam dan terang dunia adalah identitas, bukan tugas anak-anak Allah. Bila menggarami dan menerangi dunia adalah tugas, kita hanya akan menggarami dan menerangi dunia saat sedang bertugas. Pelaksanaan tugas akan membuat kita merasa puas, dan kita akan pensiun sesudah tugas selesai. Akan tetapi, bila menggarami dan menerangi dunia telah melekat pada identitas kita, kita akan menggarami dan menerangi dunia secara otomatis, kapan pun kita berinteraksi dengan orang lain di dunia ini. Bila menggarami dan menerangi dunia telah menjadi bagian dari identitas kita, kita tidak akan melakukan kehendak Allah karena mengharapkan pujian, karena tujuan hidup kita adalah agar Allah dimuliakan, bukan agar kita mendapat penghargaan.
Sadarilah bahwa menggarami dan menerangi dunia bukan berarti berbuat baik menurut standar yang kita tetapkan sendiri, tetapi berarti melaksanakan kehendak Allah sesuai dengan pengertian yang benar mengenai apa yang tertulis dalam firman Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, kehendak Allah masih belum terungkap secara utuh. Banyak perintah dalam Perjanjian Lama yang masih samar-samar, belum diketahui maksudnya secara jelas. Saat Tuhan Yesus hadir secara fisik di tengah umat-Nya, Ia memperjelas kehendak Allah. Dia tidak meniadakan hukum Taurat, tetapi Ia memperjelas maksud hukum Taurat agar hukum Taurat itu bisa diterapkan secara tepat. Ia mengoreksi pemahaman dan praktik hukum Taurat yang keliru pada masa itu.
Anak-anak Allah harus bersikap toleran. Bersikap toleran bukan berarti berkompromi atau menyesuaikan hidup kita dengan kemauan orang-orang yang berinteraksi dengan diri kita. Bila cara hidup kita sama seperti cara hidup dunia yang berdosa, kita tidak akan bisa menggarami dunia. Kita hanya akan bisa menggarami dunia melalui hidup kita bila kita berani menentang arus dan mengambil risiko untuk melakukan kehendak Allah secara benar. Kita harus menyadari bahwa tipu daya dosa telah membuat dunia ini berada dalam kegelapan. Yesus Kristus, Sang Mesias itu, adalah Terang yang sesungguhnya. Saat memercayai Kristus, kita memperoleh Terang itu, sehingga melalui kesaksian hidup kita, kita bisa menerangi dunia ini. Supaya kita bisa ikut menerangi dunia ini, kita tidak boleh bersikap eksklusif atau memisahkan diri dari masyarakat. Sebaliknya, kita harus berani tampil beda dalam masyarakat yang dikuasai oleh tipu daya dosa itu. Bagaimana dengan kehidupan Anda: Apakah hidup Anda telah membawa pengaruh dan pencerahan terhadap dunia ini, sehingga Anda membuka jalan bagi orang berdosa untuk mengenal dan memercayai Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah itu?