Dalam Injil Matius, pelayanan Tuhan Yesus diringkaskan menjadi mengajar, memberitakan Injil, dan menyembuhkan (4:23; 9: 25). Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus melakukan pelayanan menyembuhkan, yaitu menyembuhkan orang yang sakit kusta (8:2-3), hamba seorang perwira yang sakit lumpuh (8:5-13), ibu mertua Petrus (8:14-15), serta orang-orang yang kerasukan setan dan orang-orang sakit yang lain (8:16).
Pada masa itu, penyakit kusta adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi "kusta" ini tidak menunjuk kepada jenis penyakit yang tertentu yang kita kenal sekarang, sehingga dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, kata tersebut diterjemahkan sebagai penyakit kulit yang mengerikan. Akan tetapi, penyebutan penyakit kusta juga tidak salah karena Tuhan Yesus meminta si sakit yang sudah disembuhkan itu untuk melapor kepada imam guna mengonfirmasi kesembuhannya. Konfirmasi kepada imam itu sesuai dengan ketentuan penahiran bagi seorang yang terkena kusta pada masa Perjanjian Lama (Imamat 14:2). Konfirmasi ini penting karena penyakit kusta membuat si sakit harus dikucilkan. Setelah imam mengonfirmasi bahwa si sakit benar-benar sudah sembuh dari penyakit kusta, barulah si sakit boleh kembali berbaur dalam masyarakat.
Penyembuhan orang yang sakit lumpuh merupakan salah satu ciri kehadiran Sang Mesias (Matius 11:2-5, bandingkan dengan Yesaya 35:6). Dari satu sisi, peristiwa ini istimewa karena penyembuhan dilakukan dari jarak jauh. Dari sisi lain, penyembuhan ini menunjukkan sisi keilahian Yesus Kristus yang kemampuan-Nya tak terbatasi oleh ruang. Perwira Romawi yang hambanya lumpuh adalah orang non-Yahudi. Oleh karena itu, penyembuhan hamba perwira itu memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamat untuk semua bangsa, bukan hanya untuk orang Yahudi saja. Penyembuhan ibu mertua Petrus memperlihatkan perhatian Tuhan Yesus secara pribadi terhadap murid-murid-Nya dan keluarga mereka. Penyembuhan ini juga memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus tidak menyepelekan kaum wanita. Perhatikan bahwa dalam kasus penyembuhan ibu mertua Petrus, penyembuhan itu sama sekali tidak dikaitkan dengan masalah iman. Perhatikan pula bahwa semua penyembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus itu memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus menggenapi nubuat Nabi Yesaya bahwa Sang Mesias itu menanggung penyakit kita (Matius 8:17). Ingatlah bahwa sebenarnya, penyakit paling serius yang ditanggung oleh Tuhan Yesus adalah penyakit dosa. Apakah Anda telah menerima pengampunan dosa yang telah tersedia di dalam Kristus?