Pelayanan Tuhan Yesus bersifat unik, berbeda dengan yang lain. Tidak ada orang yang bisa disamakan dengan Dia! Dia membuat orang lumpuh berjalan! (9:2-7). Dia membangkitkan anak perempuan kepala rumah ibadat yang sudah mati (9:18-19,23-25). Dia mencelikkan mata dua orang buta (9:27-31). Dia mengusir setan dari seorang bisu yang dirasuk setan, sehingga orang bisu itu bisa berbicara (9:32-33). Penyembuhan dan pengusiran setan yang dilakukan Tuhan Yesus membuat kemesiasan-Nya tak terbantahkan! Orang yang jujur merespons dengan sikap rendah hati, "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." Akan tetapi, seorang Farisi yang popularitasnya merosot berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." (9:33-34). Adanya dua macam respons semacam itu wajar dan masih bisa terus ditemukan sampai saat ini saat Injil diberitakan.
Tuhan Yesus bukan hanya sanggup menyembuhkan penyakit, tetapi dia juga sanggup mengampuni dosa. Jawaban terhadap pertanyaan Tuhan Yesus, "Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? (9:5) tergantung dari cara kita memandang persoalan itu. Sekadar mengaku sanggup mengampuni dosa tentu saja lebih mudah daripada melakukan penyembuhan. Akan tetapi, dokter atau tabib yang dapat menyembuhkan orang sakit tidak ada yang mampu mengampuni dosa!
Salah satu perbedaan mencolok antara Tuhan Yesus dan para pemimpin agama Yahudi adalah sikap terhadap para pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap "berdosa", yaitu para pelacur dan pelaku tindak kriminal atau penjahat. Para pemimpin agama pada masa itu umumnya menganggap diri mereka lebih suci daripada "orang-orang berdosa". Oleh karena itu, mereka tidak mau bergaul dengan orang yang dianggap "berdosa". Akan tetapi, dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus justru makan bersama orang-orang yang dianggap "berdosa (9:10). Oleh karena itu, orang Farisi kaget melihat kebersamaan Tuhan Yesus dengan para pemungut cukai dan orang berdosa, bahkan mereka makan bersama. Yang lebih menakjubkan, Tuhan Yesus memilih salah seorang pemungut cukai--yaitu Matius--menjadi murid-Nya. Sikap Tuhan Yesus itu menunjukkan bahwa Ia mengasihi orang yang dianggap sebagai orang "berdosa" oleh masyarakat pada masa itu. Tuhan Yesus bukan hanya menerima "orang baik", tetapi juga "orang jahat"!
Apakah Anda yakin bahwa Yesus Kristus adalah Sang Mesias, yaitu Juru Selamat yang dijanjikan Allah? Apakah Anda sudah menerima pengampunan dosa? Apakah Anda sudah menaati perintah Tuhan Yesus untuk mengasih setiap orang, termasuk "orang berdosa"?