Bacaan Alkitab hari ini memuat delapan perumpamaan mengenai Kerajaan Surga, yaitu perumpamaan tentang penabur (13:3-9, 18-23), lalang di antara gandum (13:24-30), biji sesawi (13:31-32), ragi (13:33), harta terpendam (13:44), mutiara (13:45-46), pukat (13:47- 50), dan tuan rumah (13:52). Kedelapan perumpamaan tersebut adalah cerita-cerita dalam kehidupan sehari-hari yang dipakai sebagai perbandingan untuk menjelaskan tentang Kerajaan Surga. Perbandingan itu penting karena ide tentang Kerajaan Surga tidak bisa dilihat dengan mata jasmani. Kemungkinan besar, perumpamaan tentang penabur dan lalang di antara gandum disampaikan saat Tuhan Yesus sedang berada di dekat atau di tengah sawah, sedangkan perumpamaan tentang pukat disampaikan saat Tuhan Yesus sedang berada di pantai. Mungkin juga, perumpamaan tentang biji sesawi disampaikan saat Tuhan Yesus berada di dekat pohon sesawi. Tuhan Yesus memakai kondisi yang ada di sekitarnya--yang dipahami pendengar-Nya--sebagai alat untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak.
Bagi para pendengar-Nya saat itu, arti perumpamaan itu seharusnya tidak sulit dipahami. Akan tetapi, bagi kita--yang berada pada situasi yang berbeda--perumpamaan itu tidak selalu mudah dipahami. Yang penting diingat, fokus dalam mempelajari perumpamaan adalah mencari pesan utama perumpamaan itu. Jangan "mengembangkan" pemahaman tentang perumpamaan dengan memberi makna pada setiap detail perumpamaan itu. Misalnya, perumpamaan tentang penabur jelas mengajarkan bahwa warga Kerajaan Allah harus berusaha memahami dan menerapkan firman Tuhan, sehingga firman Tuhan itu bisa berbuah dalam kehidupan kita. Kita tidak perlu mengembangkan pemahaman kita dengan--misalnya--meneliti terlalu dalam tentang cara menanam dan jenis-jenis benih. Perumpamaan tentang lalang di antara gandum seharusnya membuat kita tidak merasa heran bila melihat adanya masalah di dalam gereja, karena gereja bukan hanya berisi orang yang sudah dilahirkan kembali (digambarkan sebagai gandum), tetapi juga bisa berisi orang yang belum sungguh-sungguh bertobat (digambarkan sebagai lalang). Perumpamaan tentang biji sesawi dan tentang ragi menjelaskan bahwa gereja yang sehat adalah gereja yang berkembang, tidak statis. Perumpamaan tentang harta terpendam dan tentang mutiara menjelaskan bahwa berita Injil itu amat berharga.
Apakah Anda memiliki gairah untuk mempelajari firman Tuhan dan menerapkannya dalam hidup Anda? Apakah adanya berbagai masalah dalam gereja menjadi dorongan bagi Anda untuk berpartisipasi dalam melayani Tuhan?