Orang yang dengan sengaja memamerkan tindakan-tindakan yang dianggap rohani--seperti menjalankan adat istiadat tentang mencuci tangan--belum tentu benar-benar hendak memuliakan Allah dengan segenap hati. Sebaliknya, bila seseorang benar-benar hendak memuliakan Allah dengan segenap hati, niat hatinya pasti tampak dalam perbuatannya (15:1-20). Bila seseorang mengatakan bahwa dia menghormati orang tuanya yang sudah lanjut usia, namun dia lalu mengatakan bahwa uang yang semula hendak dipakai untuk memelihara orang tua sudah habis dipakai sebagai persembahan kepada Allah, sebenarnya orang itu tidak benar-benar rela menyisihkan uang untuk memelihara orang tua. Rasa hormat kepada orang tua itu hanyalah formalitas belaka (15:4-6). Sikap semacam itu jelas merupakan sikap yang tidak memuliakan Allah dan tidak berkenan kepada Allah.
Orang yang hendak memuliakan Allah dengan segenap hati pasti bersikap rendah hati. Perempuan Kanaan yang berasal dari wilayah Tirus dan Sidon itu tidak tersinggung saat dirinya disamakan dengan anjing, bahkan dia tetap menghargai Tuhan Yesus (15:21-28). Sebenarnya, Tuhan Yesus hendak menjadikan perempuan itu sebagai teladan iman. Niat Tuhan Yesus bukanlah hendak menghina perempuan itu, melainkan mempermalukan orang-orang Yahudi yang hidupnya tidak benar-benar memuliakan Allah.
Bila kita hendak memuliakan Allah melalui hidup kita, kita harus meneladani Tuhan Yesus. Pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus--orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat--membuat orang banyak memuliakan Allah Israel. Pelayanan Tuhan Yesus itu digerakkan oleh hati yang berbelaskasihan kepada orang banyak (15:32, bandingkan dengan 9:36-38). Hati yang berbelaskasihan itulah yang menggerakkan Tuhan Yesus untuk langsung bertindak, termasuk meminta murid-murid-Nya menyediakan makanan untuk orang-orang yang sudah tiga hari mengikuti Dia. Bagi para murid, tugas itu mustahil dilaksanakan karena mereka hanya memiliki tujuh roti dan beberapa ikan kecil. Akan tetapi, setelah diberkati oleh Tuhan Yesus, ternyata bahwa tujuh roti dan beberapa ikan kecil itu cukup untuk memberi makan empat ribu laki-laki serta ribuan wanita dan anak-anak, bahkan masih tersisa tujuh bakul penuh roti (15:32-38).
Apakah Anda ingin mengabdikan hidup Anda untuk memuliakan Allah? Anda hanya bisa hidup memuliakan Allah bila Anda sungguh-sungguh mengasihi Allah dengan segenap hati. Hati yang mengasihi Allah itulah yang akan menggerakkan Anda untuk bertindak!