Perumpamaan tentang undangan ke perjamuan kawin (22:1-14) menggambarkan undangan Allah kepada manusia untuk menerima keselamatan dan menjalin relasi dengan Allah melalui Yesus Kristus. Tentu saja, undangan yang pertama ditujukan kepada bangsa Israel. Sayangnya, secara umum, bangsa Israel telah menolak undangan Allah itu. Ada yang tidak peduli terhadap undangan Allah, tetapi ada pula yang bukan hanya menolak undangan, tetapi juga menganiaya utusan yang menyampaikan undangan Sang Raja. Utusan yang membawa undangan itu adalah para nabi pada zaman Perjanjian Lama. Para nabi itu bukan hanya mendapat penolakan, tetapi sebagian sampai mati terbunuh. Pada zaman Perjanjian Baru, yang menyampaikan pesan adalah para rasul. Karena berita Injil secara umum ditolak oleh bangsa Yahudi, berita Injil lalu disampaikan juga kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi ini mendapat respons yang lebih baik, tetapi terjadi pula penolakan. Orang yang mengabaikan berita Injil digambarkan sebagai tamu yang datang tanpa pakaian pesta.
Bagian berikutnya dari pasal ini (22:15-46) menjelaskan tentang kelompok-kelompok yang menentang berita Injil, yaitu orang-orang Herodian (22:16), orang-orang Saduki (22:23), dan orang-orang Farisi (22:34). Orang-orang Herodian adalah para pengikut Herodes. Tidak mengherankan bila mereka menanyakan masalah pajak dengan maksud untuk menjebak (22:17). Orang-orang Saduki adalah kelompok orang Yahudi yang umumnya adalah para imam. Mereka mengandalkan rasio dan tidak memercayai masalah kebangkitan orang mati. Oleh karena itu, mereka mengajukan pertanyaan yang sulit mengenai masalah hubungan pernikahan sesudah masa kebangkitan. Orang-orang Farisi adalah kelompok orang Yahudi yang umumnya adalah para ahli Taurat. Mereka berpegang pada berbagai aturan yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa Israel. Oleh karena itu, mereka berusaha menjebak dengan bertanya tentang hukum yang paling utama dalam hukum Taurat. Ketiga kelompok itu tidak akur, tetapi mereka semua bersatu untuk menen¬tang atau mencari kesalahan Tuhan Yesus.
Pada era informasi ini, mudah bagi kita untuk menemukan orang-orang yang secara terang-terangan menentang pemberitaan Injil. Bahkan, penganiayaan terhadap orang-orang Kristen bisa ditemukan di berbagai penjuru bumi. Perusakan gereja dan penentangan terhadap pembangunan gereja masih bisa kita dengar. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda telah membuka diri untuk menerima berita Injil? Apakah Anda telah menyediakan waktu untuk ikut menyebarkan berita Injil?