Saat membaca kisah penderitaan Yesus Kristus yang berujung dengan kematian-Nya di kayu salib, banyak orang merasa kasihan, dan bahkan bisa sampai menangis karena menganggap nasib Yesus Kristus itu malang atau sial. Cara pandang seperti itu adalah cara pandang yang salah! Saat hendak pergi ke Yerusalem, Tuhan Yesus sudah tahu bahwa akan ada konspirasi untuk menangkap diri-Nya (26:1-5). Penderitaan yang berujung pada kematian di kayu salib itu bukanlah suatu kegagalan atau kesialan, melainkan merupakan bagian dari penggenapan rencana Allah untuk menyelamatkan orang berdosa yang dilaksanakan dengan sengaja.
Saat Tuhan Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, seorang perempuan datang dan mencurahkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala Yesus Kristus. Di Israel, minyak wangi biasa dipakai untuk mengurapi seseorang ke dalam suatu jabatan atau untuk meminyaki jenazah yang hendak dikubur. Perempuan itu menghargai Tuhan Yesus, sehingga pencurahan minyak wangi itu merupakan ungkapan penghargaan, bukan pemborosan. Akan tetapi, para murid menganggap tindakan itu sebagai pemborosan. Yesus Kristus menuju ke Yerusalem dengan kesadaran bahwa Ia hendak menyerahkan nyawa-Nya untuk melaksanakan rencana Allah. Oleh karena itu, dari sudut pandang Allah, pencurahan minyak wangi itu bukanlah pemborosan. Kristus memaknai perbuatan perempuan itu sebagai persiapan bagi penguburan diri-Nya (26:6-13).
Konspirasi pengkhianatan Yudas adalah sesuatu yang memalukan. Yudas tidak membela Gurunya, melainkan justru berkomplot dengan imam-imam kepala. Yudas berjanji kepada para imam kepala untuk menyerahkan Yesus Kristus kepada mereka hanya untuk mendapatkan tiga puluh uang perak (26:14-16). Ada kemungkinan bahwa tiga puluh uang perak itu sama dengan tiga puluh syikal, yaitu biaya kompensasi yang harus dibayarkan oleh pemilik lembu bila lembunya menanduk seorang budak hingga tewas (Keluaran 21:32). Dari sisi Yudas dan para imam kepala, tiga puluh keping uang perak itu adalah harga rata-rata seorang budak. Dari sisi Tuhan Yesus, konspirasi pengkhianatan ini adalah sesuatu yang sudah Ia ketahui sebelumnya. Akan tetapi, Ia tidak menghindar karena Ia memang datang ke dunia ini untuk mati menebus dosa umat manusia.
Apakah Anda menghormati Yesus Kristus? Penghargaan Anda kepada Kristus terlihat dari uang yang Anda persembahkan kepada–Nya, waktu yang Anda sediakan untuk melayani Dia, dan dari kerelaan untuk berkorban saat iman Anda menghadapi ancaman!