TUHAN adalah Pelaku utama dalam peristiwa penebusan umat-Nya. Jika peristiwa keluaran diibaratkan sebagai sebuah drama, maka TUHAN adalah penulis, produser, dan sutradara. Setelah mengizinkan bangsa Israel meninggalkan Tanah Mesir, Firaun sangat menyesal (14:5). Firaun menyesal setelah ia sadar bahwa dia baru saja kehilangan sebagian besar tenaga kerjanya. Siapa yang akan menyelesaikan proyek-proyek pembangunannya? Pegawai-pegawai Firaun juga menyesal. Tanpa budak yang melakukan semua pekerjaan mereka, mereka harus bersusah payah melakukan sendiri pekerjaan yang telah ditinggalkan oleh bangsa Israel. Oleh karena itu, akhirnya, Firaun memutuskan untuk mengejar umat Israel guna membawa mereka kembali ke Mesir.
Allah menuntun bangsa Israel untuk melalui padang gurun menuju Laut Teberau. Saat mereka tiba di tepi laut yang tidak dapat diseberangi, di belakang mereka terdapat Firaun dan pasukannya yang sedang mengejar mereka. Para ahli strategi militer akan menganggap bangsa Israel telah terperangkap. Akan tetapi, kondisi itu adalah bagian dari cara TUHAN untuk menunjukkan kemuliaan-Nya dengan menghancurkan Firaun dan pasukannya. Melalui tangan Musa, TUHAN membelah Laut Teberau untuk membuka jalan bagi bangsa Israel. TUHAN membuat Firaun terus mengejar umat Israel, sehingga akhirnya Firaun dan pasukannya ditenggelamkan oleh TUHAN di Laut Teberau. TUHAN-lah yang merencanakan dan membinasakan Firaun dan pasukannya. TUHAN berkata, "Terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN" (14:4).
Sikap Firaun yang mempertahankan dosa itu menunjukkan bahwa dia tidak pernah benar-benar bertobat dari dosa-dosanya. Musa telah berkali-kali meminta Firaun agar membiarkan umat TUHAN pergi, tetapi Firaun berulang kali menolak, sehingga TUHAN menimpakan tulah atau malapetaka kepada bangsa Mesir. Firaun berulang kali menawar dan bertengkar dengan Musa. Dia meminta untuk didoakan, bahkan ia memohon berkat TUHAN, tetapi sikapnya tidak benar-benar berubah. Dia selalu berubah pikiran setelah TUHAN menghentikan hukumannya. Hukuman terhadap Firaun merupakan peringatan bagi siapa saja yang mengabaikan peringatan TUHAN. Apakah Anda pernah melakukan dosa tertentu yang membuat TUHAN langsung menghukum Anda? Saat Anda mengalami keadaan sulit yang Anda sadari sebagai hukuman TUHAN terhadap diri Anda, apakah Anda segera memohon pengampunan TUHAN? Apakah permohonan pengampunan itu diikuti dengan perubahan sikap dan cara hidup?