Musa memulai upacara pengikatan perjanjian antara TUHAN dan bangsa Israel dengan membangun mezbah. Mezbah adalah tempat untuk mempersembahkan kurban. Pembuatan mezbah ini penting karena orang berdosa harus disucikan melalui persembahan kurban agar layak menyembah Allah. Orang Israel telah menyembah Allah jauh sebelum Kemah Suci--dan Bait Suci--dibangun. Ketika Nuh dan para bapa leluhur ingin mempersembahkan kurban kepada TUHAN, mereka selalu memulai dengan membangun mezbah.
Musa menyuruh orang-orang muda dari bangsa Israel untuk mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada TUHAN (24:5). Musa mengambil sebagian darah binatang yang telah dikumpulkan untuk disiramkan ke atas mezbah, sebagian lagi disimpan dalam pasu untuk disiramkan ke atas orang Israel. Pada zaman kuno, perjanjian biasa disahkan dengan darah. Darah yang sebagian disiramkan kepada umat dan sebagian disiramkan ke atas mezbah merupakan simbol perjanjian antara Allah dan umat-Nya. Saat Allah membuat perjanjian dengan Abraham dalam Kejadian 15, TUHAN menyuruh Abraham memotong seekor lembu betina, seekor kambing betina, dan seekor domba jantan yang masing-masing berusia tiga tahun, serta seekor burung tekukur, dan seekor burung merpati. Lembu, kambing, dan domba masing-masing dipotong menjadi dua bagian dan diletakkan berdampingan, sedangkan burung tekukur dan burung merpati tidak dipotong. Kemudian, tampaklah perapian yang berasap dan suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu untuk membakar semua daging kurban itu. Lewat di antara binatang yang dipotong adalah cara untuk mengungkapkan bahwa jika mereka gagal menjaga perjanjian, mereka pantas dipotong-potong, sama seperti binatang yang mereka pakai sebagai kurban.
Pengorbanan binatang yang diikuti penyiraman darah kepada umat Israel dan ke atas mezbah TUHAN adalah simbol komitmen perjanjian antara Allah dengan umat Israel. Pencurahan darah menyiratkan adanya ancaman penghakiman Allah bagi setiap orang yang melanggar perjanjian. Di saat yang sama, pencurahan darah merupakan tanda belas kasihan TUHAN karena darah binatang yang ditumpahkan ke atas mezbah menghasilkan pengampunan dosa. Pencurahan darah adalah dasar hubungan kita dengan TUHAN. Saat ini, darah Tuhan Yesus membuat kita memiliki hubungan dengan Allah. Pengampunan dosa akan diperoleh oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus. Apakah Anda telah percaya kepada Yesus Kristus?