Memberi persembahan adalah tanda penting dari komitmen dan kasih kepada TUHAN. Kesediaan untuk mengembalikan sebagian dari apa yang telah kita terima dari TUHAN merupakan salah satu indikator utama kesehatan rohani kita. Kemurahan hati adalah salah satu tanda penting dari kekristenan sejati. Seorang Kristen yang tidak memberi persembahan mungkin tidak bertumbuh secara rohani.
Sebagian besar pengkhotbah merasa sungkan jika harus berkhotbah tentang uang, padahal ajaran Alkitab tentang uang--termasuk persembahan--merupakan topik yang sangat penting dalam Alkitab. Banyak ayat Alkitab yang membicarakan tentang uang, termasuk dalam bacaan Alkitab hari ini. Perintah yang TUHAN berikan kepada Musa mengajar kita untuk memberi yang terbaik kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Musa, "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu" (25:2). Menurut firman Tuhan di atas, persembahan itu dimaksudkan untuk TUHAN. Orang Israel bukan memberi untuk memperkaya Musa, dan juga bukan untuk kepentingan pribadi Harun dan para imam lainnya. Apa pun yang dipersembahkan oleh umat Allah adalah dimaksudkan untuk memuliakan TUHAN.
Tempat ibadah pada zaman ini adalah gereja. Oleh karena itu, persembahan kita memang terutama harus diberikan ke gereja. Namun, apa yang kita lakukan itu sebenarnya hanyalah mengembalikan sebagian dari apa yang telah kita terima dari TUHAN. TUHAN telah menugaskan gereja untuk melakukan pekerjaan-Nya di dunia. Jadi, ketika kita memberi kepada gereja, kita memberi untuk pekerjaan TUHAN. Dengan demikian, dengan memberi kepada gereja, kita melakukan sesuatu untuk kemuliaan TUHAN. Sangat menakjubkan bahwa TUHAN bersedia memperhitungkan persembahan kita sebagai tindakan ibadah.
TUHAN menghendaki agar pemberian untuk pembangunan Kemah Suci dilakukan dengan sukarela. Dia tidak menentukan berapa banyak yang harus diberikan oleh umat TUHAN. Dia memberi kebebasan kepada umat Tuhan untuk menentukan berapa yang hendak diberikan kepada Tuhan, TUHAN menghendaki agar kita memberi dengan sukarela. TUHAN berkata, "Dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu" (25:2). Pemberian kita bisa disebut sebagai persembahan bila kita memberi karena dorongan hati. Apakah selama ini, pemberian Anda kepada TUHAN berasal dari dorongan hati Anda?