Keluaran 26

Terhubung dengan Allah

30 April 2023
Pdt. Sumito Sung

Banyak orang Kristen yang membaca kisah tentang Kemah Suci--tempat tinggal TUHAN di bumi--hanya secara sepintas. Walaupun tidak semua orang tertarik dengan bacaan Alkitab hari ini, bagian Alkitab ini termasuk dalam tulisan yang diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar kita.

Saat Musa bertemu dengan TUHAN di atas Gunung Sinai, TUHAN menunjukkan kepadanya contoh Kemah Suci dan perabotan di dalamnya. TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat Kemah Suci dan perabotannya sesuai dengan contoh yang telah ia lihat itu (25:9,40; 26:30). Dalam bacaan Alkitab hari ini, TUHAN menjelaskan tentang pembuatan tenda Kemah Suci dan bahan-bahan yang dipakai (26:1-29), tabir pemisah Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus (26:31-33), posisi perabot-perabot dalam Kemah Suci (26:33-35), dan tirai untuk menutupi pintu (26:36-37).

Kemah Suci adalah tempat tinggal Allah di bumi, "Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka" (25:8). Saat TUHAN datang untuk berdiam bersama umat-Nya di bumi, Dia memilih untuk tinggal di Kemah Suci. Kemah Suci ini merupakan gambaran bagi tempat kediaman Allah di surga. Tabut Perjanjian di Ruang Maha Kudus mewakili takhta Allah. Dari atas Tutup Pendamaian--tutup Tabut Perjanjian--TUHAN akan berbicara kepada Musa yang mewakili umat Allah (25:21-22). Di atas Tabut Perjanjian itu terdapat dua kerub terbuat dari emas yang ditempatkan saling berhadapan dan sayap kerub-kerub itu mengembang ke atas dan menudungi Tutup Pendamaian (25:18-20). Kedua kerub itu merupakan lambang pelayan TUHAN yang berjaga di ruang singgasana Allah di surga. Pada tabir pemisah Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus juga terdapat gambar kerub (26:31). Saat imam besar memasuki Ruang Maha Kudus--tempat TUHAN berdiam di bumi--dia akan melihat gambaran surga. Itulah sebabnya, TUHAN mengingatkan agar Musa membangun Kemah Suci sesuai dengan contoh yang telah TUHAN tunjukkan di Gunung Sinai (25:9, 40).

Kehadiran Allah di tengah-tengah umat Israel membuat bangsa Israel disebut sebagai umat pilihan Allah. Namun, pada masa Perjanjian Lama, hanya imam besar yang boleh menghadap hadirat Allah untuk mempersembahkan kurban pendamaian mewakili umat. Syukurlah bahwa melalui kematian-Nya, Kristus membuka jalan bagi kita, sehingga kita bisa langsung menghadap Allah melalui doa (Ibrani 4:16; 10:19). Apakah Anda sudah membiasakan diri untuk menghadap kepada-Nya setiap hari dalam doa (1 Yohanes 3:21; 5:14)?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design