Walaupun Musa telah berbicara dengan TUHAN di Kemah Pertemuan, dia ingin mendapatkan wahyu yang lebih lengkap tentang keagungan-Nya. Dia berkata, "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku". Sebagai tanggapan, TUHAN memberitahu Musa bahwa ada batasan untuk apa yang bisa dia lihat. Musa hanyalah seorang manusia berdosa. Oleh karena itu, dia tidak akan bisa bertahan melihat langsung kemuliaan TUHAN. Namun, dia bisa selamat bila hanya memandang sepintas. Itulah sebabnya, TUHAN menyuruh Musa bersembunyi di celah batu, kemudian TUHAN akan menutupi mata Musa dengan tangan-Nya, lalu TUHAN akan lewat dan Musa akan bisa melihat sekilas bagian belakang TUHAN, tetapi Musa tidak bisa melihat wajah TUHAN. Musa akan melihat apa yang sangat ingin dilihatnya, sesuatu yang belum pernah dilihat manusia sebelumnya, yaitu TUHAN berjalan lewat dalam kemuliaan-Nya (33:18-23).
Perhatikan bahwa janji TUHAN itu tidak serta-merta terwujud. Sebelum dapat melihat kemuliaan TUHAN, Musa harus bersiap-siap. Saat bangsa Israel melakukan upacara penyembahan terhadap anak lembu emas, Musa amat marah, sehingga ia membanting dua loh batu yang bertuliskan hukum-hukum Allah hingga pecah. Oleh karena itu, TUHAN meminta Musa untuk memahat dua loh batu yang sama dengan yang mula-mula, dan TUHAN akan menulis ulang hukum-hukum-Nya pada kedua loh batu yang baru itu. Kemudian, Musa harus menghadap TUHAN sendirian di puncak Gunung Sinai. Selain dia, orang Israel yang lain tidak boleh berada di gunung itu, bahkan kambing domba dan lembu sapi pun tidak boleh makan rumput di sekitar gunung itu (34:1-3). Petunjuk TUHAN itu dimaksudkan untuk melindungi umat Israel. Tidaklah aman bagi manusia bila menyentuh gunung itu, bahkan tidak aman bagi hewan bila makan rumput di gunung itu. Kekudusan TUHAN membuat Gunung Sinai menjadi kudus oleh kehadiran-Nya. TUHAN terlalu berbahaya bagi orang berdosa untuk mendekat tanpa diundang oleh Dia!
Pembatasan akses bagi umat Israel untuk menghadap Allah itu sama seperti saat TUHAN untuk pertama kali memberi Sepuluh Hukum, Hanya Musa yang diizinkan naik ke atas Gunung Sinai! Musa adalah perantara, orang yang dipilih untuk berdiri di hadapan Allah mewakili umat Israel, sedangkan bagi orang Israel yang lain, menyentuh Gunung Sinai pun tidak boleh. Pada masa kini, semua orang yang beriman kepada Kristus--tanpa terkecuali--diizinkan untuk menghadap Allah (Efesus 3:12; Ibrani 10:22). Apakah Anda telah membiasakan diri untuk menghadap Allah setiap hari melalui pembacaan Alkitab dan berdoa?