Meskipun Harun dipilih menjadi imam besar, ia pernah melakukan dosa yang sangat serius. Harun membuat patung anak lembu emas, lalu memimpin bangsa Israel menyembah patung itu (Keluaran 32). Sungguh mengherankan bahwa orang seperti Harun bisa diizinkan untuk tetap melayani TUHAN boleh mengenakan jubah imam! Harun tetap diizinkan melayani karena TUHAN telah mengampuni dosanya!
Untuk menjalankan panggilan sebagai imam besar Israel, Harun membutuhkan pakaian baru. Dalam bacaan Alkitab hari ini, diceritakan bahwa para perajin membuat pakaian suci untuk dipakai oleh Harun saat dia berada di Kemah Suci: "Dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi dibuat merekalah pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus, juga dibuat mereka pakaian-pakaian kudus untuk Harun, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" (Keluaran 39:1). Jubah imam ini dibuat dari bahan yang sama dengan Kemah Suci. Warna kain membentuk hubungan visual antara Harun dan tempat dia melayani. Oleh karena itu, ada ahli Alkitab yang menggambarkan Harun sebagai semacam "replika Kemah Suci". Ada pula ahli lain yang berpendapat bahwa Harun adalah Kemah Suci mini atau bagian dari struktur Kemah Suci. Pakaian jabatan imam besar menunjukkan bahwa Harun termasuk bagian dari Tempat Kudus Allah.
Dalam Keluaran 28, TUHAN memberitahu Musa bahwa jabatan imam besar membutuhkan pakaian khusus. TUHAN berkata, "Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasaan kemuliaan. Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku." (28:2-3). Jelaslah bahwa ada tiga hal yang harus dicerminkan oleh pakaian Harun, yaitu kekudusan, keindahan (perhiasan), serta kemuliaan. Pakaian imam harus kudus dan hanya dipakai selama kebaktian di Kemah Suci. Pakaian ini mulia karena membuat para imam yang memakai pakaian itu dihormati oleh orang-orang Israel. Pakaian imam itu indah karena warnanya selaras dengan perabotan Kemah Suci. Penampilan imam sesuai dengan fungsi pelayanannya saat imam itu menyembah Allah dalam kekudusan.
Kita dipanggil untuk hidup kudus saat mengerjakan urusan sehari-hari, tidak menyia-nyiakan waktu, atau mengejar keuntungan yang tidak adil. Kita dipanggil untuk menjadi kudus di dalam rumah, hidup damai dengan anggota keluarga, serta melayani mereka dengan kasih. Apakah Anda selalu berusaha untuk hidup dalam kekudusan?