Salah satu pembeda utama kekristenan dengan kepercayaan lain adalah pengajaran Allah Tritunggal. Umat Kristen menyembah Allah yang Maha Esa yang memperkenalkan diri dalam wujud tiga Pribadi, yakni Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dalam ke-esa-an yang kekal, ketiga Pribadi memiliki kehormatan, esensi, dan kedudukan yang setara. Setiap Pribadi secara independen adalah Allah yang sempurna. Sama seperti Bapa dan Anak, Roh Kudus adalah Allah yang sempurna, bukan sepertiga dari Allah Tritunggal. Oleh karena itu, kita menolak pengajaran modalisme yang mengajarkan bahwa Allah hanya memiliki satu Pribadi namun dapat menjelma dalam tiga wujud sebagai Bapa atau Anak atau Roh Kudus sesuai dengan waktu dan tujuan masing-masing.
Bukti keilahian Roh Kudus dibangun atas ajaran Alkitab berikut: Pertama, sejumlah referensi kepada Roh Kudus saling bertukar dengan referensi kepada Allah. Ketika menegur penipuan Ananias dan Safira, Rasul Petrus menyamakan "menipu Roh Kudus" dengan "menipu Allah" (Kisah Para Rasul 5:3-4). Selanjutnya, saat mengajar pentingnya orang percaya memakai tubuhnya secara bertanggung jawab, Rasul Paulus menyamakan tubuh orang percaya sebagai "bait Allah" dengan sebagai "bait Roh Kudus" (1 Korintus 3:16-17; 6:19-20). Kedua, Roh Kudus memiliki sifat yang hanya dimiliki Allah. Roh Kudus diperkenalkan sebagai Roh Allah yang Maha Tahu (1Korintus 2:10-11), Maha Hadir (Mazmur 139:7-10), Maha Kuasa (Lukas 1:35), dan kekal (Ibrani 9:14; Yohanes 14:16). Ketiga, Roh Kudus melakukan pekerjaan yang hanya dilakukan oleh Allah. Roh Kudus hadir dan berperan dalam proses penciptaan (Kejadian 1:2; Ayub 26:13; 33:4), memberi inspirasi kepada para penulis untuk menulis Alkitab (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21), dan melahirkan kembali dan tinggal di dalam orang percaya untuk menuntun mereka memahami kebenaran (Yohanes 3:5-8; 16:12-13). Keempat, Alkitab menyandingkan Roh Kudus dengan Bapa dan Anak dalam sebuah kesetaraan. Kesetaraan ketiga Pribadi Allah Tritunggal muncul dalam formulasi baptisan orang percaya (Matius 28:19), pemberian karunia pelayanan kepada jemaat (1 Korintus 12:4-6), ucapan berkat Allah kepada umat-Nya (2 Korintus 13:14), dan proses keselamatan yang dialami oleh orang percaya (1 Petrus 1:2).
Kebenaran di atas membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang sempurna. Sebagai Allah, Roh Kudus berkuasa memberkati, melindungi, dan menuntun orang percaya dalam kebenaran. Sebagai orang percaya, kita bersyukur karena Roh Kudus hadir menyertai kita dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjadi sumber kekuatan dan penolong yang setia dalam segala keadaan. Dalam kehidupan dan pelayanan sehari-hari, apakah Anda mengandalkan Roh Kudus?