Salah satu pekerjaan Roh Kudus adalah memenuhi orang percaya. Pengajaran tentang hidup yang dipenuhi Roh Kudus tercatat dalam 5:18. Rasul Paulus mengingatkan orang percaya untuk menghindari hidup yang tercemar oleh hawa nafsu dan berbagai manifestasi kedagingan lainnya (5:15-18a). Ia menasihati orang percaya untuk dipenuhi Roh Kudus. Istilah "dipenuhi Roh Kudus" menunjuk pada kondisi hati dan pikiran seseorang yang tunduk dan dikendalikan oleh Roh Kudus sehingga menghasilkan hidup yang memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama. Selanjutnya, Rasul Paulus memberi contoh dan aplikasi nyata kehidupan seorang yang dipenuhi Roh Kudus. Dalam relasi dengan Allah, ia memenuhi hatinya dengan ucapan syukur, memakai mulutnya untuk memuji dan memuliakan Allah. Dalam relasi dengan sesama, ia bersikap rendah hati, mengasihi dengan kasih Kristus, dan menjalani kehidupan sosial yang bertanggung jawab (5:19-33).
Di bagian lain Alkitab tercatat karya Roh Kudus yang memenuhi orang percaya supaya orang itu memiliki kuasa untuk melayani dalam beberapa bentuk berikut: Pertama, memberitakan Injil dengan berani: Yohanes Pembaptis memberitakan kabar pertobatan dan membuka jalan bagi Kristus (Lukas 1:15), para rasul mengabarkan Injil dengan berani meskipun diancam oleh para pemimpin agama (Kisah Para Rasul 4:8,31). Kedua, memuji Allah dan mengucapkan kata-kata berkat: Elisabet memuji Allah dan meneguhkan iman Maria dengan kata-kata berkat (Lukas 1:41-45), Zakharia bernubuat dengan kata-kata pujian kepada Allah dan meneguhkan pelayanan Yohanes Pembaptis dengan kata-kata berkat (Lukas 1:67-79). Ketiga, memiliki karunia khusus untuk melayani Allah dan sesama: orang-orang percaya berbahasa lain untuk mengabarkan Injil kepada orang banyak yang berkumpul di Yerusalem (Kisah Para Rasul 2:1-11), tujuh orang terpilih diberi karunia untuk melayani orang miskin (Kisah Para Rasul 6:3-5). Keempat, memiliki kekuatan khusus untuk menghadapi tantangan iman: Stefanus mendapat kekuatan untuk mempertahankan imannya meskipun harus mati dirajam batu (Kisah Para Rasul 7:54-60), Saulus disembuhkan dan melayani dengan berani hingga menjadi martir (Kis. 9:17-19).
Pengajaran di atas memberi petunjuk bahwa kepenuhan Roh Kudus tidak harus disertai dengan fenomena kehilangan kesadaran dan pengendalian diri, seperti tumbang, tertawa atau menangis tanpa kendali. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan menjalani kehidupan rutin yang normal, namun memiliki kepekaan yang tinggi kepada pimpinan Roh Kudus. Selain itu, dalam kondisi khusus, Roh Kudus akan memenuhi orang-orang tertentu untuk melakukan tugas khusus dengan penuh kuasa. Apakah Anda menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus?