Pembahasan tentang kurban keselamatan pada pasal 3 dilanjutkan dalam bacaan Alkitab hari ini (7:11-38). Allah menetapkan agar orang yang mempersembahkan kurban keselamatan untuk mengungkapkan rasa syukur mempersembahkan roti bundar tidak beragi yang diolah dengan minyak, roti tipis tidak beragi yang diolesi dengan minyak, dan roti bundar dari tepung terbaik yang diolah dengan minyak (7:12). Di samping itu, jika ia mengungkapkan rasa syukur, ia harus mempersembahkan persembahannya beserta roti bundar yang beragi, di samping kurban syukur yang menjadi kurban keselamatannya (7:13). Mungkin kita heran saat menyadari bahwa Allah memerintahkan untuk mempersembahkan roti bundar yang beragi. Roti beragi tidak akan dibakar di mezbah untuk TUHAN, namun diberikan sebagai persembahan, serta digunakan dalam ritual persembahan khusus (7:14) dan persembahan unjukan (23:17). Dalam upacara tersebut, roti-roti itu akan dilambaikan ke atas.
Roti untuk persembahan khusus--yang secara literal berarti persembahan yang dinaikkan--akan diangkat naik dan turun beberapa kali. Ritual ini mengingatkan umat bahwa berkat dalam kehidupan ini berasal dari "atas" atau dari TUHAN, sehingga umat mempersembahkan syukur kepada TUHAN dengan mengangkat roti ke atas. Dalam hal persembahan unjukan, roti yang beragi dan roti yang tidak beragi akan diangkat dan dilambai-lambaikan beberapa kali untuk mengajarkan bahwa dalam kurban keselamatan, terjadi rekonsiliasi antara manusia berdosa dengan Allah yang Kudus. Allah yang Kudus dilambangkan dengan roti yang tidak beragi, dan manusia berdosa dilambangkan dengan roti beragi. Manusia dan Allah diperdamaikan kembali setelah dosa ditebus. Ritual-ritual ini sangat bermakna dan mengajarkan kebenaran kepada umat Allah. Umat diingatkan untuk selalu bergantung kepada Allah dalam kehidupan setiap hari. Roti dapat dibuat karena ada gandum yang dihasilkan dari bumi. Semua hasil panen adalah berkat dari Allah dan bukan dari tempat lain. Dalam hal keselamatan, umat Allah harus mengingat bahwa dosa telah merusak hubungan Allah dengan manusia. Dosa mengakibatkan kematian (dilambangkan oleh hewan yang dipotong untuk menggantikan umat Allah). Manusia bergantung pada anugerah dan penerimaan Allah untuk mendapat keselamatan dan penghapusan dosa. Sesungguhnya, bukan hewan yang menghapus dosa, tetapi anugerah Allah yang menyediakan sarana bagi manusia untuk memberikan kurban sebagai tebusan dosa. Sudahkah Anda bergantung pada Kristus untuk memperoleh keselamatan dan mendapatkan berkat setiap hari?