Gereja pada masa kini banyak yang mengalami kekurangan hamba Tuhan karena anak-anak muda yang mempersembahkan diri untuk melayani Tuhan makin lama makin sedikit. Orang-orang Kristen pun tidak banyak yang berdoa agar anak-anak mereka menyerahkan diri untuk menjadi hamba Tuhan, karena menjadi hamba Tuhan dianggap makin tidak menarik di zaman yang materialistis (mengutamakan materi) dan hedonis (mengutamakan kesenangan) ini. Banyak orang tua yang merasa khawatir akan pemenuhan kebutuhan hidup anak-anak mereka jika anak-anak mereka menjadi hamba Tuhan. Walaupun saat ini cukup banyak hamba Tuhan yang hidup dalam kelimpahan materi, menjadi hamba Tuhan umumnya berarti harus siap untuk hidup dalam kesederhanaan, khususnya bila melayani di daerah miskin.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah memerintahkan umat Israel yang membawa kurban pendamaian untuk memberikan dada hewan kurban sebagai persembahan unjukan (7:30). Persembahan ini akan diangkat dan dilambaikan oleh orang yang membawa persembahan. Selanjutnya, bagian paha kanan menjadi persembahan khusus atau persembahan yang diangkat naik (7:32). Semua lemak dibakar di mezbah, namun dada menjadi bagian Harun dan anak-anaknya (7:31). Paha kanan adalah bagian anak-anak Harun yang bertugas mempersembahkan darah dan lemak kurban (7:33). Hal ini ditetapkan Allah untuk dilaksanakan oleh orang Israel sampai selamanya (7:34). Karena dada dan paha kanan adalah milik Allah--Penerima persembahan unjukan dan persembahan khusus--maka Ia memberikan keduanya untuk menjadi bagian Harun dan anak-anaknya, yaitu imam-imam yang melayani. Bagian paha kiri adalah bagian untuk dinikmati bersama setelah mempersembahkan kurban pendamaian. Pada zaman itu, daging adalah komoditi yang mahal harganya. Oleh karena itu, mungkin ada orang yang beranggapan bahwa porsi daging yang diberikan Allah kepada para imam terlalu banyak, bahkan berlebihan. Namun, ingatlah bahwa para imam tidak mendapat bagian porsi tanah seperti suku-suku Israel lainnya. Porsi para imam adalah Allah sendiri. Allah menetapkan bahwa hidup mereka dipelihara melalui kurban persembahan umat. Allah--yang merupakan porsi para imam--memelihara Harun dan anak-anaknya dengan cara yang Ia kehendaki. Demikian juga dengan hamba Tuhan di sepanjang zaman yang Ia panggil untuk melayani Dia. Para hamba Tuhan tidak mencari uang, namun dipelihara oleh Allah dengan berbagai macam cara yang ajaib. Rasul Paulus menyampaikan ketetapan Allah bahwa orang yang memberitakan Injil harus hidup dari pemberitaan itu (1 Korintus 9:14).