Setelah melewati masa 7 hari, di hari kedelapan, Harun dan anak-anaknya siap untuk tampil di depan umum dan siap untuk melayani Allah. Allah memerintahkan Harun dan anak-anaknya untuk secara resmi memulai pelayanan mereka. Sebelumnya, Allah memerintahkan agar Harun mempersembahkan seekor lembu muda sebagai kurban penghapus dosa, dan seekor domba jantan sebagai kurban bakaran (9:2). Walaupun Harun dan anak-anaknya telah tinggal di Kemah Pertemuan selama 7 hari, hal itu tidak menjamin bahwa mereka sudah menjadi suci di hadapan TUHAN. Oleh karena itu, di hari ke delapan itu, Harun mempersembahkan kurban penghapus dosa dan kurban bakaran untuk dirinya sendiri terlebih dahulu. Persembahan kurban yang dilakukan berulang-ulang ini menunjukkan bahwa hewan kurban itu tidak memadai untuk menjadi media penghapus dosa. Sebaliknya, pengorbanan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah hanya terjadi sekali saja dan cukup untuk menghapus dosa.
Persembahan yang dilakukan Harun di hadapan seluruh tua-tua yang mewakili orang Israel (9:1), mengajarkan tentang kerendahan hati seorang Imam yang dipilih Allah. Harun dan anak-anaknya memiliki otoritas sebagai Imam yang dipilih Allah, namun mereka mengakui dengan rendah hati bahwa mereka adalah manusia yang berdosa. Mereka juga membutuhkan anugerah Allah yang menghapus dosa mereka. Mereka menyatu dengan seluruh umat dan dengan rendah hati mengakui bahwa mereka adalah orang berdosa. Ini adalah pembelajaran yang luar biasa bagi para imam. Meskipun mereka memiliki jabatan, mereka harus rendah hati dan menyadari bahwa mereka adalah orang berdosa. Allah menghendaki agar pemimpin yang Ia angkat untuk jabatan tertentu bersikap rendah hati dalam melayani umat-Nya. Apakah para pemimpin di dunia sekuler serta para pemimpin rohani pada masa kini bersikap rendah hati sesuai dengan kehendak TUHAN? Apakah orang percaya yang memegang suatu jabatan memandang jabatan tersebut sebagai tanggung jawab yang dipercayakan Allah kepada dirinya? Apakah Anda sudah melakukan tugas dan tanggung jawab Anda dengan rendah hati? HUT Sinode GKY yang jatuh pada hari ini (3 Juni) merupakan saat yang tepat bagi kita untuk memeriksa diri, khususnya bagi para hamba Tuhan, majelis, pengurus komisi dan bidang, serta para aktivis yang mendapat kepercayaan dan tanggung jawab untuk melayani gereja-Nya. Apakah Anda menyambut kepercayaan yang Tuhan berikan untuk melayani dengan kerendahhatian, kerelaan, dan kesungguh-sungguhan melayani jemaat Tuhan? Apakah Anda menyadari bahwa Anda adalah orang berdosa yang selalu membutuhkan anugerah Tuhan dalam pelayanan Anda?