TUHAN memberi job description (penjabaran kerja) yang sangat jelas (4:4,24,31) untuk bani Lewi--yaitu: keturunan Gerson, Kehat, dan Merari--mengenai pekerjaan jabatan mereka masing-masing. Demikian juga untuk Harun dan anak-anaknya dengan pekerjaan jabatan mereka yang paling khusus (4:15-16). Tidak ada yang terlewat dalam job description yang TUHAN sampaikan kepada Musa dan Harun, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak melaksanakan segala pekerjaan jabatan dengan penuh tanggung jawab (Perhatikan kata ‘harus’/’haruslah’ yang diulang-ulang berkenaan dengan pekerjaan jabatan mereka yang sebenarnya sudah ada sejak pasal 3).
Ada dua alasan mengapa bani Lewi harus dengan penuh tanggung jawab menuntaskan pekerjaan jabatan mereka: Pertama, job description itu diberikan oleh TUHAN--yaitu Komandan/Bos tertinggi setiap ciptaan, termasuk manusia--sehingga mau tidak mau, mereka terpaksa harus tunduk dan melakukan instruksi TUHAN. Tuhan Yesus pernah memuji seorang perwira Romawi yang imannya tidak seperti orang Israel kebanyakan. Perwira itu mengatakan, "Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang parjurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." (Matius 8:9-10). Jika dunia militer mempraktikkan ketertundukkan sedemikian rupa--tanpa bertanya atau menawar--dari seorang prajurit terhadap atasannya, bukankah pantas jika umat Tuhan menundukkan diri terhadap Jenderal Besar mereka? Jika kita bisa dan boleh mempertanyakan instruksi atasan kita di dunia, tidak demikian dengan perintah yang Tuhan berikan kepada kita karena Tuhan tidak mungkin, tidak bisa, dan tidak boleh keliru. Jika Tuhan mungkin, dapat, dan boleh keliru, maka Dia bukan Tuhan! Perintah Tuhan mutlak bijak dan bajik. Jadi, jika Tuhan meminta kita melakukan sesuatu, jangan banyak tanya dan tawar, just do it (kerjakanlah saja)!
Kedua, job description dari Tuhan sudah mencakup batasan-batasan yang perlu dan baik bagi penerimanya. Hal ini terutama terkait dengan kekudusan TUHAN dan kesejahteraan para pelaksana tugas. TUHAN menetapkan batasan kerja yang tidak boleh dilanggar oleh bani Lewi terkait barang-barang kudus dan segala perkakas tempat kudus. Hanya Harun dan anak-anaknya yang boleh menyentuh barang-barang itu. Pelanggaran akan diganjar dengan hukuman mati. Untuk menghindarkan pelanggaran serta supaya tidak terjadi tumpang tindih, Tuhan menetapkan batasan kerja yang spesifik sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Apakah Anda meyakini bahwa pelayanan yang Tuhan percayakan kepada Anda juga termasuk dalam pengaturan-Nya?