Minggu, 14 Desember 2014
Bacaan Alkitab hari ini: 1 Timotius 2
Gembala yang baik harus mengajarkan jemaat untuk memperjuangkan ibadah yang indah dan memperkenankan hati Tuhan. Demikian juga, jemaat yang bertumbuh pasti akan mengejar hal yang sama. Masalahnya, apa dan bagaimana ibadah yang indah dan memperkenankan hati Tuhan itu? Ada dua hal yang disebut sebagai ibadah yang indah, yaitu:
Pertama, ibadah yang memperkenankan Tuhan menyangkut relasi yang hidup dengan Allah atas dasar karya pendamaian yang dilakukan oleh Kristus. Paulus memakai 4 kata untuk menunjukkan hubungan yang hidup dengan Allah, yaitu permohonan, doa, syafaat, dan syukur. Permohonan menunjuk pada kerinduan akan Allah dan kebergantungan total pada-Nya. Doa menunjuk pada komunikasi—mendengar dan berbicara kepada Allah secara pribadi maupun bersama-sama. Syafaat menunjuk pada menaikkan permohonan bagi orang lain di hadapan Allah. Syukur menunjuk pada ucapan terima kasih atas kebaikan Allah dalam hidup. Inilah 4 hal yang harus diajarkan Timotius dan dikerjakan jemaat dalam hidup mereka setiap hari.
Kedua, ibadah yang memperkenankan Tuhan bukan berbicara tentang tampilan luar kehidupan religius; rutinitas berdoa, sikap berdoa, atau penampilan fisik ketika berdoa; tetapi tentang kehidupan yang bersih, berubah, dan berbuah yang dihasilkan dalam relasi dengan Allah. Rasul Paulus menekankan bahwa ibadah yang menyenangkan Tuhan bukan tentang mengangkat tangan ketika berdoa, tapi kehidupan yang kudus, merdeka dari dendam dan kejahatan, serta penuh dengan berbagai perbuatan yang baik.
Apakah relasi yang hidup dengan Allah dan kehidupan yang kudus, diubahkan, dan dibaharui melalui relasi dengan Allah itu menjadi kerinduan dan bagian dari hidup kita dan gereja kita sekarang ini? [H]
Yohanes 15:5
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”