Memberikan Yang Terbaik

Jika dapat memilih--saya bertanya-tanya--apakah ada yang mau secara sukarela menjadi keturunan suku Lewi? Suku Lewi harus menanggung akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus (18:1,22-23), bahkan jika yang melakukan kesalahan adalah orang dari suku di luar keturunan Lewi. Pekerjaan mereka di Kemah Suci tidak boleh digantikan oleh suku lain (18:6,22-23). Selain itu, Harun dan suku Lewi tidak mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel (18:20,24). Beban pekerjaan mereka membutuhkan tanggung jawab yang besar karena menanggung dosa seluruh rakyat. Kecakapan mereka dalam bekerja memerlukan ketelitian yang tinggi. Ketekunan mereka diuji karena mereka mengurusi perkakas yang itu-itu saja sehingga bisa terasa membosankan. Dari kaca mata dunia, tanggung jawab yang diemban dan deskripsi kerja mereka bukan sesuatu yang diidamkan orang.

Dari sudut pandang lain, apakah TUHAN sengaja membebaskan suku Lewi dari segala urusan yang bisa mengikat pikiran mereka kepada perkara-perkara dunia, sehingga TUHAN sendiri yang menetapkan upah bagi pekerjaan mereka di Kemah Suci? Perhatikan bahwa kebutuhan sehari-hari para imam diperoleh dari persembahan orang Israel untuk TUHAN (18:8-19). Bahkan, TUHAN memberi bagian yang terbaik! (persembahan mahakudus, 18:9-10; segala yang terbaik, 18:12). TUHAN memelihara suku Lewi melalui persembahan persepuluhan orang Israel (18:21,24). Jelas bahwa TUHAN menilai sepadan antara pekerjaan suku Lewi di Kemah Suci dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Jika suku Lewi--termasuk para imam--mendapat bagian [tanah] di tengah-tengah suku Israel, pikiran mereka akan bercabang. Di satu sisi, mereka harus melayani TUHAN dan bangsa Israel di Kemah Suci. Di sisi lain, mereka harus memikirkan upaya mengembangkan usaha/pekerjaan mereka sehari-hari. Syukur, TUHAN sudah mengatur pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari suku Lewi. TUHAN memberkati suku-suku lain, sehingga mereka dapat memberi persembahan kepada TUHAN, dan suku Lewi dapat hidup dengan layak. Yang jauh lebih berharga bagi suku Lewi adalah saat TUHAN berkata, "Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel." (18:20).

Saat ini, persembahan--termasuk persepuluhan--masih relevan bagi pekerjaan Tuhan, yaitu agar para hamba Tuhan bisa fokus melayani tanpa memikirkan pengembangan bisnis pribadi. Namun, sangat wajar jika hamba Tuhan dituntut untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Apakah Anda--baik anggota jemaat yang menyokong dana maupun hamba Tuhan yang disokong--telah melakukan bagian masing-masing secara maksimal?