Senin, 10 Februari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 48
Tepatlah bila Allah menyebut bangsa Israel sebagai “tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu” (48:4). Mereka telah mengalami banyak berkat Tuhan, tetapi mereka malah menganggap berkat Tuhan itu berasal dari patung berhala yang mereka buat (meniru kebiasaan bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka). Oleh karena itu, Allah menekankan bahwa Dia telah memberitahukan tentang keruntuhan Babel melalui tangan Koresh, Raja Persia, sebelum hal itu terjadi, supaya jelas bahwa yang melakukan hal itu adalah Allah, bukan berhala (48:5, 14-15). Allah menyesalkan bangsa Israel yang tidak sungguh-sungguh dan tidak tulus hati dalam menjalankan kehidupan keagamaan mereka (48:1), bahkan Allah menganggap mereka sebagai pengkhianat dan pemberontak (48:8). Sekalipun demikian, Allah menahan amarah-Nya dan tidak melenyapkan umat-Nya (48:9), melainkan Ia memurnikan umat-Nya dengan menguji mereka dalam dapur kesengsaraan (48:10).
Melalui penderitaan dalam pembuangan yang dialami oleh umat Israel, Allah mengajarkan bahwa damai sejahtera dan kebahagiaan hanya dapat dinikmati bila umat Allah hidup dalam ketaatan (memperhatikan perintah Allah, 48:18). Sebaliknya, orang-orang yang tidak mengenal Allah tidak akan memiliki damai sejahtera. Seperti halnya dengan bangsa Israel, orang Kristen pada zaman ini juga banyak yang tertipu oleh damai sejahtera yang palsu dan kebahagiaan yang semu. Hal ini antara lain terlihat dalam diri orang Kristen yang ikut-ikutan melakukan manipulasi dan korupsi. Keuntungan dalam wujud materi pada umumnya diiringi oleh rusaknya keluarga, misalnya berwujud perselingkuhan atau karena anak-anak yang hidupnya salah jalan.
Yesaya 48:18
“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku,
maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah
kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti”