Akhir-akhir ini, banyak orang yang terlihat kaya dengan memamerkan kekayaannya (Flexing). Ada orang yang benar-benar kaya namun ada juga yang hanya pura-pura kaya, bahkan ada juga orang yang memamerkan kekayaan dengan tujuan yang jahat, yaitu agar orang lain mengikuti dia, lalu orang itu akan dia tipu. Kekayaan yang mereka pamerkan ternyata hasil kejahatan, dan tidak sedikit orang yang akhirnya ketahuan serta harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka secara hukum dan masuk penjara. Pendapat Zofar--dan para sahabatnya--adalah benar bahwa kemujuran orang fasik hanya sebentar saja (20:5).
Paparan Zofar sedikit berbeda dengan para sahabatnya. Menurut Zofar, orang fasik bisa saja mujur, tetapi kemujuran mereka hanya sebentar (20:5). Hasil kejahatan terasa menyenangkan pada awalnya, tetapi akan berakhir dengan kesusahan (20:12). Sebaliknya, perbuatan yang benar sering harus diawali dengan jerih payah, namun akan berakhir manis. Menurut Zofar, kemujuran orang fasik hanya sebentar karena Allah akan menghukum mereka (20:15,23,29). Dalam pemahaman Zofar, penghukuman Allah atas orang fasik dan lalim dijatuhkan saat mereka masih di dunia (20:18,22,29). Pada akhirnya, mereka akan menuju pada kebinasaan. Menurut Yohanes 3:18, "Siapa yang percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum. Siapa yang tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah." Bila ada orang fasik yang semula terlihat mujur, lalu menderita di dunia ini, hal itu belum tentu disebabkan karena Allah bertindak menghukum mereka. Sesungguhnya, karena mereka telah berada di bawah hukuman, Allah membiarkan mereka hidup di dalam dunia yang jahat ini, yang saling membenci, saling menghakimi, dan saling menjatuhkan. Bila mereka tidak memanfaatkan kesempatan yang masih tersisa untuk bertobat, akan datang penghakiman Allah yang kekal. Saat itu, tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.
Allah tidak akan membiarkan umat-Nya hidup dalam kefasikan. Saat mereka berbuat dosa, Roh Kudus akan mengingatkan mereka. Bila perbuatan dosa mereka tidak terungkap, bukan berarti Allah tidak mengetahuinya, tetapi Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat tanpa dipermalukan. Bila mereka tetap tidak mau bertobat, bisa saja Allah mengambil cara yang lain, yaitu dengan cara mengungkapkan kejahatan mereka, sehingga akhirnya mereka akan dipermalukan. Kedua hal tersebut merupakan wujud kasih Allah kepada umat-Nya. Bila Anda berbuat dosa, lalu Roh Kudus mengingatkan Anda, apakah Anda selalu segera merespons dengan kesediaan untuk bertobat?