Pada pasal 38, Allah menunjukkan kebesaran-Nya melalui alam semesta. Pada pasal 39, Allah menunjukkan kebesaran-Nya melalui makhluk hidup, yaitu dunia binatang. Allah menunjukkan kebesaran-Nya atas dunia binatang dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memperlihatkan ketidakberdayaan Ayub. Allah menunjukkan ketidakberdayaan Ayub untuk menyediakan makanan bagi binatang (39:1-3), Allah memperlihatkan ketidakmengertian Ayub tentang reproduksi binatang. Allah menunjukkan ketidakmampuan Ayub menyediakan tempat tinggal bagi binatang serta memimpin binatang liar yang kuat. Allah memperlihatkan bahwa Ayub tidak berperan dalam pemeliharaan terhadap binatang yang seolah-olah tidak memedulikan anak-anaknya serta dalam menjinakkan binatang kuat yang bisa membantu dalam berperang. Allah juga menunjukkan ketidakberdayaan Ayub untuk mengajar dan memerintah burung elang dan rajawali (39:8-33).
Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Allah kepada Ayub, kita dapat melihat kebesaran Allah dalam memelihara makhluk hidup ciptaannya dengan menyediakan makanan, dalam proses reproduksi hewan dan penyediaan tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan, serta dalam penyediaan hewan untuk kebutuhan manusia seperti kuda. Allah memaparkan kebesarannya atas alam semesta (pasal 38) dan atas binatang ciptaannya (pasal 39) melalui pertanyaan yang tidak perlu dijawab oleh Ayub karena Allah memahami bahwa Ayub tidak akan sanggup menjawab. Tujuan pertanyaan retoris adalah untuk menunjukkan betapa terbatasnya pengetahuan Ayub, sehingga diharapkan bahwa Ayub melakukan introspeksi diri dan menundukkan diri di hadapan Allah. Setelah mengajukan pertanyaan, Allah kembali menantang Ayub. Ayub telah mengecam dan mencela Allah Yang Maha Kuasa, sehingga Allah meminta Ayub untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab itu. Ayub, yang sebelumnya merasa mengenal dan mengetahui kebesaran Allah, kemudian menganggap dirinya terlalu hina untuk menjawab dan tidak akan berbantah dengan Allah (39:35-38).
Manusia hanyalah salah satu ciptaan Allah. Allah sanggup memelihara ciptaan-Nya, baik benda mati maupun makhluk hidup. Apakah Anda memiliki keyakinan yang kokoh bahwa Allah sanggup memelihara hidup Anda? Apakah Anda mempunyai sikap yang sama seperti Ayub, yaitu merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Kuasa serta menganggap hina diri sendiri?