Pada pasal ini, Allah tetap tidak menjelaskan alasan penderitaan Ayub. Allah menjawab kegelisahan Ayub yang merasa dirinya benar dan diperlakukan tidak adil oleh Allah dengan menanyakan motivasi Ayub. Allah menantang Ayub untuk berperan sebagai Allah yang mengadili orang fasik. Bila berhasil, Allah akan memuji Ayub (40:3-9).
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah mengajak Ayub memperhatikan Behemoth yang dalam Alkitab Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai kuda nil (40:10). Di pasal 39, Allah menanyakan tindakan Ayub terhadap dunia binatang, tetapi Ia tidak menanyakan tindakan Ayub terhadap Behemoth. Sebaliknya, di pasal 40, perbandingan antara Behemoth dengan Ayub memperlihatkan gambaran tentang Ayub. Sama seperti Ayub, Behemoth diciptakan oleh Allah. Behemoth menikmati kelimpahan (40:10,15). Kekuatannya besar, sehingga tidak ada orang yang mampu menangkapnya dari depan. Ia merupakan prioritas sehingga menjadi yang pertama dibuat Allah. Ia mendapat perlindungan sehingga bisa tenang dan percaya diri di tengah serbuan arus--gambaran penderitaan Ayub--yang deras. Behemoth tidak dapat ditangkap atau dijebak (40:16-19).
Selanjutnya, Allah mengajak Ayub untuk memperhatikan Lewiatan yang dalam Alkitab Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai buaya (40:20). Dalam bacaan Alkitab hari ini Allah menuntut tindakan Ayub terhadap Lewiatan. Lewiatan adalah binatang yang tidak dapat dikendalikan. Lewiatan tidak akan tunduk atau memohon belas kasihan. Lewiatan tidak dapat dilukai, tidak ada yang dapat mengalahkannya (40:20-28). Setelah memaparkan tentang Lewiatan, Allah berbicara tentang diri-Nya, seolah-olah Lewiatan adalah gambaran tentang diri Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat bertahan di hadapannya. Semua yang ada adalah milik Allah. Tidak ada yang dapat membuka moncongnya untuk mengekang. Amarahnya dahsyat. Dia kebal. Tidak ada makhluk yang setara dengan-Nya. Ia mendominasi atas semua yang dapat meninggikan diri (41:1-25).
Pemaparan Allah kepada Ayub mengenai Behemoth memperlihatkan bahwa sesungguhnya, sebagai umat Allah, kita diberi kekuatan yang besar oleh Allah untuk dapat bertahan menghadapi arus pencobaan dunia. Roh Kudus diberikan kepada setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Dengan hidup dipenuhi Roh Kudus, kita tidak perlu gentar terhadap pencobaan dunia ini. Apakah hidup Anda telah dipenuhi Roh Kudus? Melalui gambaran Lewiatan, kita bisa melihat betapa besar kekuatan Allah. Apakah ada hal lain di luar Allah yang masih kita takutkan?