Allah Penolong Kita
Minggu, 3 September 2023
Bacaan Alkitab hari ini:
Mazmur 3
Tucker Cipriano yang berusia sembilan belas tahun memasuki rumah orang tuanya pada pukul tiga pagi. Dia mengajak temannya yang bernama Mitchell Young untuk mencuri uang guna membeli narkoba. Mereka berencana membunuh keluarga Cipriano, mencuri isi brankas, dan melarikan diri ke Meksiko. Polisi menemukan ayah Tucker yang dipukuli hingga tewas. Ibu dan saudaranya diserang dengan kejam, tetapi mereka selamat. Tucker ditangkap beberapa saat kemudian. Kejahatan ini mengerikan: membunuh ayah sendiri yang telah memberinya kehidupan. Kengerian ini menyerupai kejadian yang melatarbelakangi Mazmur 3.
Pelarian Raja Daud dari Absalom adalah peristiwa yang sangat mengerikan. Pemberontakan ini datang secara tak terduga: bukan datang dari luar, tetapi dari dalam, dari anggota keluarga sendiri. Musuh-musuh Raja Daud keluar satu persatu. Setiap orang yang memiliki dendam terhadap Daud akan mendukung Absalom. Daud terdesak oleh musuh dan didesak untuk meragukan Allah: Apakah Allah akan menolongnya?
Raja Daud berada dalam kondisi yang membuatnya putus asa. Ia mengeluhkan betapa "banyak" lawannya, betapa "banyak" orang bangkit menyerang dia, dan betapa "banyak" orang berkata tidak ada pertolongan dari Allah untuk dirinya (3:2-3). Raja Daud kalah jumlah. Dia dikelilingi oleh banyaknya musuh. Namun, di tengah keluhan dan keputusasaannya, dia yakin bahwa TUHAN adalah perisai yang akan melindungi dan mengangkat kepalanya (3:4). Di dunia kuno, raja yang menang akan mempermalukan musuh mereka dengan menginjakkan kaki di leher raja yang ditaklukkan. Dalam budaya yang didasarkan pada rasa malu dan kehormatan, cara ini adalah penghinaan terbesar. Di bawah telapak kaki musuh menunjukkan ketidakberdayaan yang memalukan. Namun, Raja Daud yakin TUHAN akan mengangkat kepalanya dan akan memulihkan kehormatannya di depan musuhnya.
Iman Raja Daud kepada TUHAN membuat dia tenang dan dapat membaringkan diri, lalu tidur (3:6-7). Tidaklah mudah untuk tidur saat dilanda krisis. Kecemasan membuat kita sulit tidur, namun ketenangan membuat kita tertidur pulas. Tidurnya Raja Daud membuktikan bahwa ia memercayai TUHAN. Daud percaya bahwa TUHAN mendengar doa dan mengontrol segala sesuatu. Pada akhirnya, Daud berharap bahwa TUHAN akan menunjukkan keadilan terhadap musuh-musuhnya dan mengganjar mereka sesuai dengan kejahatan mereka (3:8). Bagaimana sikap Anda saat menghadapi kesulitan hidup? Jika Anda tidak dapat tidur karena cemas menghadapi situasi sulit yang berada di luar kontrol, curahkanlah isi hati Anda di hadapan Tuhan. Percayalah bahwa Ia mendengar doa dan memegang kendali atas segala sesuatu. Pertolongan kita datang dari Allah!