Memercayai Allah di Tengah Kesulitan
Senin, 4 September 2023
Bacaan Alkitab hari ini:
Mazmur 4
Salah satu isu kuat dalam pemilu adalah masalah ekonomi. Banyak calon pemimpin yang berjanji untuk memperbaiki ekonomi yang lemah. Walaupun tidak ada keterangan yang jelas tentang latar belakang sejarah Mazmur 4, sebagian penafsir Alkitab berpendapat bahwa ekonomi yang buruk melatarbelakangi mazmur ini (4:7-8). Panen yang buruk merupakan bencana bagi masyarakat Israel saat itu, yang sebagian besar merupakan petani. Sebagai raja Israel, Raja Daud merasakan beratnya tekanan ekonomi ini. Pejabat-pejabat-Nya sendiri pun berbalik melawan dia ketika krisis terus berlangsung.
Kata "orang-orang besar" (4:3 TB2) menunjuk pada orang terkemuka, pemilik tanah, orang yang kaya dan berkuasa. Para pemimpin dan orang-orang berpengaruh tidak hanya menentang Raja Daud, tetapi juga berpaling dari TUHAN, karena TUHAN seperti tidak memedulikan mereka. Karena merasa bahwa TUHAN tidak memenuhi keperluan mereka, mereka mencari berhala. Pemazmur menyebut tindakan mereka itu sebagai "mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan" (4:3). Dalam situasi seperti itu, Mazmur 4 menjadi seruan doa memohon kelegaan dari bencana yang sedang melanda. Selain itu, Raja Daud memanggil umat Allah untuk tetap memercayai TUHAN dalam kondisi yang buruk sekalipun (4:6).
Di tengah situasi krisis yang melanda, Raja Daud berseru kepada TUHAN. Ia meyakini bahwa TUHAN mendengarkan doa (4:2, 4). Ketika ada orang yang mempertanyakan kebaikan TUHAN, "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" (4:7), Raja Daud menegaskan kepercayaannya kepada TUHAN (4:4,7b-9). Pertolongan bagi Raja Daud tidak datang dari ilah-ilah palsu (dewa-dewi kesuburan), melainkan dari TUHAN, yang setia berpegang pada perjanjian-Nya kepada umat-Nya. Sementara hati musuh-musuh pemazmur dipenuhi dengan ketakutan dan rencana pemberontakan, pemazmur mengeklaim bahwa hatinya dipenuhi dengan sukacita dari TUHAN, yang jauh melebihi harapan akan gandum dan anggur yang melimpah (4:8). Pemazmur dapat menikmati sukacita dalam relasinya dengan Allah di tengah krisis dan kesulitan hidup. Perasaan seperti ini hanya dapat dirasakan oleh mereka yang beriman kepada Allah.
Keyakinan pemazmur di dalam TUHAN membuat ia dapat membaringkan diri dan tidur dengan tenteram (4:9a). TUHAN adalah sumber keamanan dan shalom yang sejati. Hanya TUHAN yang bisa membuat pemazmur "diam dengan aman" (4:9b). Tekanan apakah yang sedang Anda alami saat ini? Apakah Anda masih dapat menikmati sukacita dalam relasi Anda bersama Tuhan di tengah krisis melanda?